Sedari tadi Nancy kebingungan bukan main saat melihat Wonwoo yang nampak 'baik-baik saja' . Bahkan kini Dahyun datang ke kantor untuk mengantar kan makanan box ke Wonwoo, Nancy melihat kalau Dahyun dan wonwoo tidak seperti orang yang terkena masalah. Direktur nya itu malah asik romantisan dengan istrinya alih-alih merespon nya, padahal Nancy ingin membicarakan tentang proyek besar yang harus didiskusikan langsung oleh Wonwoo sendiri.
Dengan kesal dia pergi dari ruangan Wonwoo dengan menghentak-hentakkan kakinya cukup kuat
Nancy mengirim pesan ke Mina , berniat untuk mengajak perempuan itu bertemu sehabis ia pulang bekerja nanti
.
"Apa kau benar-benar sudah menceritakan tentang kontrak pernikahan itu pada ibunya sajangnim?" tanya Nancy , Mina mengangguk "tentu saja, aku bahkan menceritakan bagaimana aku dicampakkan oleh Wonwoo" jawab Mina sedikit kesal, pasalnya Nancy berbicara seolah-olah Mina tidak menyelesaikan tugasnya dengan benar
Nancy nampak mengacak rambutnya kasar"aish kalau begini caranya sajangnim tidak akan berpisah dengan istrinya"
"Kenapa?" tanya Mina bingung dengan ucapan Nancy
"Kau bilang kenapa? Mantan kekasihmu itu masih bermesraan ria dengan istrinya dikantor. Rencana kita gagal bodoh"tandas Nancy sedikit menaikkan nada suaranya, bahkan sekarang atensi orang-orang sedikit teralih pada Mina dan Nancy
"Kau bilang mereka akan disuruh bercerai kalau keluarga Wonwoo mengetahui hal ini" ujar Mina berusaha santai, ia sebenarnya juga kesal sama seperti Nancy, namun mengingat mereka sedang berada di cafe yang cukup banyak pelanggan ,Mina mengontrol dirinya
"Aku kenal betul ibunya sajangnim, dia sangat membenci sebuah kebohongan, itulah sebabnya aku menyuruhmu melakukan ini" tutur Nancy. Dalam hati dia mengutuk wanita paruh baya itu yang selalu memandangnya dengan tatapan menilai
Mina menghela nafas, ia menyesap Americano nya sebentar lalu menghilangkan kedua tangannya di d ada
"Lalu apa ini? Mereka masih bermesraan ? Istrinya Wonwoo datang ke kantor? Bukankah itu artinya mereka tidak mendapatkan masalah"sarkas Mina , dalam hati nya terdalam dia merasakan seperti ada ribuan pedang yang sedang menusuk nya, itu berarti kalau Wonwoo sudah benar-benar melupakannya, bukan.Alih-alih merespon sarkas-an Mina pada dirinya, Nancy kini sedang memikirkan rencana lain untuk memisahkan Wonwoo dengan Dahyun , tiba-tiba dia teringat sesuatu yang sangat dia yakini sekali
Ia tersenyum miring sebelum berdiri dan mengambil tasnya di meja
"Hei kau mau kemana?" tanya Mina
"Ini sudah larut, kita akan bicarakan ini dilain waktu" jawab Nancy, ia langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari kafe itu meninggalkan Mina sendirian
.
Semakin hari hubungan Dahyun dan ibunya Wonwoo semakin membaik, walau tak sedekat dulu Dahyun tetap merasa lega, setidaknya ia sekarang tau kalau ibu mertuanya itu tidak membencinya
"Eommonim, aku membuatkanmu teh hijau" ujar Dahyun seraya masuk ke dalam kamar Eun Hye yang memang terbuka sejak tadi. Hari ini hari minggu , Wonwoo dan ayahnya sedang keluar untuk bermain golf , sehingga suasana dirumah sekarang cukup sepi
"Taruh saja di meja" balas Eun Hye pelan , ia masih fokus dengan majalah yang dibacanya
Dahyun tersenyun mengangguk, setelah menaruh cangkir teh hijau yang dibuatnya tadi di meja yang ada di sebelah ranjang , ia segera berbalik undur diri namun suara Eun Hye menginterupsi nya
"Dahyun-ah"
Sontak Dahyun kembali berbalik dan berjalan mendekati ibu mertuanya itu . Eun Hye mengisyaratkan Dahyun untuk duduk disebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED ✔
HorrorKim Dahyun, seorang psikiater yang tiba tiba dimintai seseorang untuk mengobati ibunya yang sakit jiwa dan trauma akibat kematian anak bungsunya. Dan sialnya Dahyun malah di deklarasikan sebagai calon istri dari pria bernama Jeon Wonwoo itu. Bagaim...