Fated : 25

1.6K 241 2
                                    

Double up ni gaess

Happy enjoyyy

Kini Dahyun sedang menenggelamkan kepalanya di dada Wonwoo seraya terisak , saat ibunya Wonwoo sudah sadar dari pingsannya tadi , tangan Dahyun bahkan langsung ditepis kuat saat ia berusaha untuk memegang tangan mertuanya itu. Dahyun tau ibu mertuanya itu pasti sangat kecewa pada nya dan Wonwoo.

"Shhh, berhentilah menangis" Wonwoo masih mengusap punggung Dahyun namun istrinya itu tidak kunjung juga memberhentikan tangisannya, ia semakin frustasi sekarang. Siapa yang tega menceritakan itu semua pada ibunya, Wonwoo sangat penasaran dengan hal itu

Setelan Jas Wonwoo sudah basah karena air mata Dahyun yang tidak berhenti mengalir sejak tadi. Ia benar-benar tidak tau kalau ini akan terjadi , bahkan Wonwoo tidak bisa bicara satu patahpun pada ibunya tadi

"Bagaimana ini Wonwoo, ibumu tidak mau melihatku lagi" ujar Dahyun disela-sela tangisan nya

Wonwoo melepaskan pelukannya lalu memandang Dahyun lekat-lekat. Ia sangat jarang melihat Dahyun menangis selama pernikahan mereka, dan hari ini istrinya itu seakan ingin mengeluarkan stok air matanya sampai habis yang membuat Wonwoo benci hal itu, dengan cepat Wonwoo menangkup kedua rahang Dahyun dan mengecup dua mata yang setia mengeluarkan cairan bening itu secara bergantian

"Tidak akan ada yang berubah Dahyun, suasana hati Eomma pasti sedang buruk saat ini, jangan kau pikirkan lagi ya" Wonwoo berusaha menenangkan Dahyun, dan ia sedikit lega karena isakan Dahyun semakin berkurang

Sedangkan diluar pintu kamar Wonwoo, Jeon Ji Hoon berdiri disana dengan tangan yang di silangkan ke dada. Melihat Wonwoo yang berusaha mendiamkan Dahyun agar tidak menangis lagi membuat hati kecilnya sedikit tergerak, ia dapat melihat cinta yang sangat besar antara putra dan menantunya itu satu sama lain.

Ji Hoon berdehem dengan pelan sebelum dia masuk ke dalam. Sontak Dahyun langsung mengelap air matanya dan berusaha tersenyum walau sedikit sulit di situasi ini , apalagi ayah mertuanya tadi sempat menatapnya dengan sinis tadi

Sedangkan Wonwoo berdiri dan menatap kearah ayahnya itu "ada apa Appa kesini?" tanya nya datar

"Appa perlu bicara dengan kalian" dan setelah mengatakan itu ,Ji Hoon langsung keluar dari kamar itu

"Kau baik-baik saja jika kita bicara dengan Appa sekarang?" tanya Wonwoo wanti-wanti, ia takut nanti Dahyun tidak kuat dengan perkataan menyakitkan lagi yang keluar dari mulut kedua orangtuanya. Melihat Dahyun yang mengangguk pelan, Wonwoo pun menautkan telapak tangannya ke telapak tangan Dahyun, lalu menuntun istrinya itu untuk berjalan menyusul ayahnya tadi

.

Sekarang mereka sudah menyusul ayahnya Wonwoo diruang tengah, Dahyun hanya bisa bersembunyi dibelakang Wonwoo seraya makin mengeratkan tautan jari mereka . Biasanya Dahyun selalu menghadapi semua masalah yang ada, tapi kenapa dia sekarang hanya bisa mengandalkan Wonwoo sekarang.

Ji Hoon berdehem pelan, ia sudah tidak tahan melihat menantunya yang seakan ketakutan seperti itu bahkan untuk menatapnya. Jujur Ji Hoon tadi memang sempat mengusir Dahyun dari kamarnya karena masih marah dan kecewa

"Appa, ini semua dari awal adalah salahku. Aku yang memaksa Dahyun untuk menikah kontrak karena saat itu aku memikirkan kesehatan mental Eomma" tutur Wonwoo berusaha menjelaskan

Dahyun melepaskan tautan tangannya dari Wonwoo dan menggeleng cepat "Aniya, Abeoji-nim. Ini semua salahku dari awal , aku waktu itu sedang butuh uang sehingga menyetujui pernikahan kontrak itu" sangkal Dahyun , ia tak mau Wonwoo menyalahkan dirinya sendiri seperti itu. Karena nyatanya mereka berdua sama-sama terlibat

FATED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang