Fated : 16

2.1K 288 18
                                    

Tangan yang memerah serta bibir nya yang masih setia mengeluarkan darah akibat perlakuan Wonwoo benar-benar membuat Dahyun merasa menjadi perempuan lemah, dia tidak pernah membiarkan orang lain menyakiti dirinya sendiri bahkan seujung jaripun, namun malam ini, kenapa semua kekuatan yang dia miliki seakan tidak ada apa-apanya saat berhadapan dengan Wonwoo.

Dahyun menghapus air mata sialannya yang daritadi tidak bisa berhenti, kenapa dadanya sangat sesak malam ini, perkataan Wonwoo, tingkah kasarnya seakan sebuah panah beracun yang bisa membunuh nya kapan saja.

Tiba-tiba tubuhnya tersentak saat merasakan dua tangan besar yang memeluknya dari belakang. Dengan kesabaran yang tersisa Dahyun berusaha menghapus air matanya, tentu saja dia tau siapa pria yang sudah ada dibelakangnya sekarang ini.

"Maafkan aku" dua kata itu langsung memasuki pendengaran Dahyun.

Saat Dahyun berusaha melepaskan tangan Wonwoo pada pinggangnya, Wonwoo makin mengeratkan pelukannya dan kini malah membenamkan kepalanya ke leher Dahyun.

"Biarkan seperti ini dulu sebentar" ujar Wonwoo, berbeda dengan tadi, kali ini nada suara nya terdengar lemah.

Tanpa berkata apapun Dahyun membiarkan Wonwoo memeluknya seperti itu, angin malam yang makin kencang seakan menggambarkan bagaimana suasana hati Dahyun saat ini.

Cukup lama dalam posisi seperti itu , Wonwoo pun membalik tubuh Dahyun menjadi menghadap dirinya. Wajahnya langsung mengerenyit melihat darah yang hampir mengering di bibir Dahyun. Jari Wonwoo terulur, berniat untuk mengelapnya namun di tepis oleh tangan Dahyun dengan cepat.

"Cukup Wonwoo,tolong urus perceraian kita besok" utar Dahyun memberanikan diri , dia tidak bisa lagi terbelenggu oleh hubungan kontrak yang cukup menguras waktu dan hatinya.

"Dahyun.." lirih Wonwoo,kali ini tangannya menangkup pergelangan tangan Dahyun yang memerah akibat ulahnya,sekarang rasa bersalahnya makin meningkat .

Melihat raut wajah kekhawatiran Wonwoo , Dahyun tersenyum miris "Sebenarnya apa maumu Wonwoo? Kekasihmu sudah ada disini, berhentilah membuat perasaanku padamu makin dalam seperti ini,tolong biarkan aku pergi agar-"

Dahyun menghentikan kalimatnya saat Wonwoo tiba-tiba memeluk dirinya
"Maafkan aku, maafkan aku , maafkan aku Dahyun, tapi aku tidak bisa melepaskan dirimu" ujar Wonwoo seraya mengelus rambut Dahyun.

"Wae?" tanya Dahyun

Wonwoo melepaskan dekapannya, menatap wajah Dahyun yang sudah sangat sembab itu "Aku ingin kita membatalkan kontrak itu Dahyun, ayo kita jalani pernikahan ini seperti seharusnya"

Sontak tubuh Dahyun menegang, matanya membulat setelah mendengar hal itu.

"Jangan bercanda Won-"

"Aku tidak bercanda, bukankah kau mencintai ku"potong Wonwoo cepat, membuat Dahyun makin berdebar mendengarnya. Tentu saja, Dahyun tidak akan merasa sesakit ini jika tidak mencintai Wonwoo.

"Jangan gila, kekasihmu sudah kembali Wonwoo" balas Dahyun seraya memalingkan wajahnya, tapi Wonwoo langsung memegang dagu Dahyun berniat menyuruh perempuan itu menatapnya.

"Bagaimana kalau bukan hanya kau yang melanggar kontrak itu" tutur Wonwoo pelan, namun penuh penekanan .

Entah kenapa semua kalimat Wonwoo membuat Dahyun bingung malam ini, dia tidak mengerti apa maksud perkataan pria itu.

"Cih, kau belum mengerti sepertinya" lanjut Wonwoo, Dahyun hanya menyimak, berniat menunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Wonwoo.

Melihat Dahyun yang masih belum merespon, Wonwoo mendengus
"Aku rindu saat kau tidak berada dirumah ini, aku benci saat kau mengabaikan ku, dan aku rasanya ingin membunuh pasien pria yang bersamamu itu" jelas Wonwoo.

FATED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang