Drrrrrrrrrttttt
Dahyun yang sedang mengajak bicara salah satu pasien langsung mengambil ponselnya di saku jas dan mengangkatnya.
"Siapa ini?" serunya saat melihat nomor tak dikenal yang tertera disana.
"Ne Yeobseo?"
"Kau bisa ke kampusku sekarang?" ujar suara di sebrang sana. Dahyun yang masih tidak tau siapa yang sedang menelponnya itu pun mengerenyit heran.
"Ehm mungkin kau sala-"
"Ini aku, Somi. Adik sepupu Wonwoo-oppa. Aku akan kirim alamatnya"
Tut
"Sialan anak ini, berani-beraninya dia bicara tidak sopan seperti itu. Begini-begini aku kakak iparmu hei" omel Dahyun sambil menunjuk nomor telepon Somi. Walaupun itu sebenarnya tak berpengaruh sama sekali. Dahyun pun mengecek pesan untuk mengetahui alamat kampus yang dikirim Somi.
"Dokter, ada masalah?" tanya pasien itu saat melihat Dahyun mengomel didepan ponselnya.
"Aniya, aku harus pergi dulu ya, Ahjumma" ujar Dahyun sambil tersenyum .
Dahyun pun mendapat izin keluar dengan mudah, mengingat Dahyun sekarang adalah keponakan ipar dari pemilik Rumah Sakit Jiwa itu. Semua petugas disini jadi sedikit segan ke Dahyun.
25 menit waktu perjalanan , karena tidak memiliki kendaraan, Dahyun naik bus seperti biasanya.
Setelah sampai di kampus Somi, Dahyun pun langsung menelpon nomor Somi.
"Aku sudah sampai, keluarlah" ujar Dahyun
.
Saat ini Somi dan Dahyun sedang duduk di salah satu bangku yang jauh dari keramaian, Somi sengaja mengajak Dahyun ketempat yang cukup sepi karena hal yang ingin di bicarakan nya.
"Kuharap kau tidak memberitahu hal ini pada keluargaku" seru Somi lalu terdiam beberapa saat .
"Aku hamil" dua kata yang terlontar langsung dari bibir Somi membuat mata Dahyun menerjap.
"Mwo?" tanya Dahyun memastikan telinganya mungkin salah dengar tadi.
"Aku hamil, bodoh" ulang Somi kesal. Tapi wajahnya menunduk, malu dengan kenyataan pahit itu.
Dahyun terkejut bukan main saat Somi menyodorkan testpack yang terdapat 2 garis merah yang membuktikan kalau adik sepupu dari suaminya ini tidak berbohong.
"Y-yak! Bagaimana bisa kau hamil saat belum menikah seperti ini?!" ujar Dahyun setengah berbisik.
"Seks" jawab Somi
Dahyun menoyor kepala Somi, membuat perempuan berusia 20 tahun itu mengaduh kesakitan
"Maksudku apa kalian tidak pakai pengaman bodoh?!" decak Dahyun kesal.Terdengar suara helaan nafas yang panjang dari Somi "Terjadi begitu saja"
"Siapa ayahnya?" tanya Dahyun.
"Pacarku. Aku tak yakin dia akan percaya , usia kami masih muda" ujar Somi , Dahyun dapat mendengar kepasrahan dalam kalimat nya.
Tiba tiba Somi mendongak dan menggenggam kedua tangan Dahyun
"Kau pasti punya kenalan dokter spesialis kandungan kan? Tolong bantu aku untuk aborsi" ujar Somi memasang wajah penuh harap tapi tangannya langsung di hempas oleh Dahyun."Kau gila? Kau akan membunuh bayi tak bersalah itu?!" tandas Dahyun .
"Aku tak punya pilihan lain, keluargaku pasti marah besar, aku mungkin tak dianggap sebagai bagian dari keluarga Jeon lagi" tutur Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED ✔
HorrorKim Dahyun, seorang psikiater yang tiba tiba dimintai seseorang untuk mengobati ibunya yang sakit jiwa dan trauma akibat kematian anak bungsunya. Dan sialnya Dahyun malah di deklarasikan sebagai calon istri dari pria bernama Jeon Wonwoo itu. Bagaim...