Disclaimer: I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!
Happy reading guyssss
○●○●○●○●○●○● ●○●○●○●○●○●○
Pintu rumah keluarga Dursley terbuka sangat cepat, membiarkan Dudley yang gemetar dan di balutkan oleh selimut besar dan pelukan dari Petunia masuk ke dalam.
“Tak apa. Kita sudah mengeluarkanmu dari sana. Tak apa.”Sementara Petunia menenangkan Dudley. Vernon mendorong masuk Harry dan Remianda dengan kasar. Ia menjambak rambut Harry dengan kasar, membuatnya meringis kesakitan.
“Apa yang terjadi disana?” tanyanya dengan marah.
“Aku tak tau!” Jawab Harry.
“Gelasnya menghilang begitu saja, kami tak melakukan apa-apa.” Ucap Remianda dengan panik ketika melihat saudaranya kesakitan. “benar-benar seperti sihir!”
Vernon menggeram marah, ia membuka pintu lemari di bawah tangga, dan mendorong Harry beserta Remianda ke dalam sebelum menutupnya dengan kasar.
Ia mendekati ventilasi kecil di pintu mereka, “Tak ada yang namanya sihir.”
Remianda mendengus kesal ketika mendengar langkah kaki Vernon yang pergi mengikuti kedua keluarganya ke ruang tamu.
“Dasar bodoh. Tentu saja ada yang namanya sihir. Dia hanya bukan orang yang spesial, Harry. Dasar orang bodoh!” katanya dengan marah.
Harry tersenyum kecil namun sendu, “Entahlah, Remianda. Aku rasa kita hanya anak-anak yang hidup dalam imajinasi saja.” Katanya dengan pelan. “Mungkin paman Vernon benar. Mungkin sihir memang tak pernah ada.”
Remianda membuka mulutnya dengan spontan, terlalu syok untuk mendengarnya dari mulut Harry sendri.
Ia memegang kedua bahu milik Harry dengan kedua tangan miliknya, dan menatapnya dengan serius.
“Harry dengar, sihir itu nyata ‘ok? Sihir itu nyata, begitu juga dengan penyihir. Mereka ada, nyata, hidup, dan bergerak seperti kita.”
Kedua alis Harry mengernyit. “Bagaimana kau bisa begitu yakin, Remianda?”
Remianda mundur ke belakang, menarik kedua tangannya dari Harry.
“Karena kita adalah salah satunya, Harry.” Katanya dengan mengangkat tangan kirinya di hadapan Harry dan dirinya menimbulkan beberapa percikan warna-warni cahaya di kelima jarinya dan segera percikan warna-warni itu bergabung dan mengikat satu sama lain partikelnya untuk membentuk suatu gambaran bunga Lily yang cantik dan bergerak-gerak.
Kedua mata Harry terbuka lebar dengan keterkejutan dan ketertarikan, “B-bagaimana k-kau--?”
Remianda tersenyum. “Itu karena kita berdua adalah penyihir, Harry. Dan apa yang kau lakukan tadi, membuat kaca kandang ular itu tiada, adalah salah satu pertanda kau adalah penyihir.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Remianda Liliev Potter 1
FanfictionBagaimana jika anak dari keluarga Potter yang terkenal tidak hanya satu yaitu seorang Harry Potter, anak yang hidup? Bagaimana jika Lily dan James Potter memiliki seorang lagi anak dan Harry James Potter memiliki kembaran yang tidak diketahui oleh...