Kekuatan yang menakutkan

4.2K 732 8
                                    

Disclaimer: I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!

Happy reading guyssss

○●○●○●○●○●○●○●                ●○●○●○●○●○●○●○

     Harry melebarkan matanya, “kami adalah apa?”

     “Penyihir!” seru Remianda, “Sudah kukatakan bukan? Kita berdua ini adalah penyihir. Kapan kau akan mendengarkanku, Harry?”

     Harry menatap Remianda dan Hagrid secara bergantian, “Yah, a-aku t-tau, tapi aku tidak berpikir kalau ada yang datang kepada kita dengan mengatakannya secara langsung.”

     Hagrid tersenyum mengangguk mengerti akan penjelasan Harry dan kemudian berdiri, mengeluarkan dua pucuk surat dan memberikannya satu per satu pada Harry dan Remianda.

     Harry dan Remianda membuka dan membacanya secara bersamaan, “Yang terhormat Tn, Potter/Nn. Potter, dengan senang hati kami beritakan bahwa anda telah diterima di sekolah ilmu sihir Hogwarts.”

     Vernon berjalan ke samping Harry dan Remianda, “Mereka tak akan kesana! Kami sudah bersumpah waktu menerima mereka, bahwa kami akan hentikan semua ini.”

     Ini mengejutkan Harry, “Kau tau? Dan kau tak pernah memberitahukan kami?” tanyanya dengan nada marah.

     “Tentu saja kami tau. Bagaimana mungkin kami tidak tau?” Petunia berjalan pelan ke arah mereka, dengan wajah jijik dan lengan bersilang di depan dada. “Saudara perempuanku, dengan keadaannya yang sempurna. Ibu dan ayahku sangat bangga ketika ia menerima surat itu. 'kita memiliki penyihir dalam keluarga. Alangkah bagusnya.'” Ucapnya dengan meniru perkataan orang tuanya. Kedua matanya berair dan penuh akan kebencian, “Aku adalah satu-satunya yang melihat dia sebagaimana adanya… Seorang yang aneh!” katanya dengan penuh kebencian. “Kemudian ia bertemu dengan si Potter, lalu melahirkan kalian yang kutau kalian akan sama saja. Sama anehnya. Sama abnormalnya.”

     Bibir Remianda menyunggingkan senyumnya, “oh, bibi? Apa kau cemburu?” tanyanya. “karena jiwa anehku, dapat merasakan emosi seseorang. Dan Kau terasa begitu marah dan cemburu, bibi.”

     Petunia terkejut namun dengan seketika menjadi lebih marah, wajahnya merah padam. “Aku? Cemburu pada Lily, saudariku? Tidak. Tidak akan pernah. Dia seorang yang aneh! Dan aku bersyukur ia mati dalam ledakan itu. Tetapi, tetap saja jika untuk mengurusi kalian berdua aku harap hanya ibu kalian yang mati agar ayah kalian bisa mengurusi kalian!”

     “Apa yang kau katakan?” Remianda terlihat menakutkan. Gelombang air di sekitar mereka meningkat secara drastis, lampu mereka pecah seketika, dan api di perapian memadam. “Apa maksudmu? Bisa di katakan sekali lagi?”

     Petunia ketakutan, tak pernah ia melihatnya seperti ini, namun ia berusaha untuk melawannya. “ibumu hanyalah seorang yang aneh! Sama seperti suaminya! Dan kalian akan menjadi seperti itu jika kalian mengikuti pria besar itu!”

     Tanah yang mereka injak bergetar seketika, gelombang laut menaik dan kian menghantam rumah mereka hingga bergoyang, “minta maaf!” ia menunggu, namun tak ada yang keluar dari bibir bibinya. “Baiklah kalau begitu. Kau yang memintanya sendiri.” Ucapnya dan dengan tiba-tiba kepala mereka terasa mengetat.

      Semuanya tak terkecuali Harry, dan Hagrid juga. Lutut mereka membentur tanah dengan kedua tangan mereka menekan kepala mereka.

     “Remianda!” Panggil Harry, “Remianda, hentikan! Kau menyakitiki kami.” Ucapnya namun tak sampai di telinga saudarinya itu. Ia berusaha menggapainya,

      “Remianda! Hentikan!” ia berhasil memegang jari kelingking milik saudarinya. “Kau menyakitiku, Remianda.”

Remianda Liliev Potter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang