Halloween

3.6K 605 35
                                    

Disclaimer: I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!

Happy reading guyssss

○●○●○●○●○●○●                       ●○●○●○●○●○●○

     “Itu Leviosa, bukan Leviosar.” Ucap Ron ketika mereka berjalan keluar dari kelas mantra bersamaan dengan Harry, Seamus, dan Dean. Tak menyadari secara jelas Hermione yang berjalan di belakang mereka bersamaan dengan Remianda.

     “Ia sungguh-sungguh mimpi buruk, jujur saja.” Komen Ron, “Tak heran kenapa ia tak memiliki teman.” Tambahnya dan Remianda menutup mulutnya dengan tidak percaya. Itu benar-benar menyakitkan, ia melihat Hermione yang menubruk Ron dengan sengaja, sebelum mereka berhenti saat itu juga.

     “Kupikir ia mendengar ucapanmu.” Kata Harry.

     “Kurasa itu agak menyakitkan, kau tau.” Bisik Nadien yang berjalan di sebelah Remianda, yang juga melihat kejadian itu. “Meskipun dia agak menjengkelkan, tapi tidak seharusnya anak Weasley itu mengatakan sesuatu yang menyakitkan seperti itu.”

     “Nadien,” panggil Remianda  “Aku rasa aku akan pergi ke toilet terlebih dahulu.” katanya, “Sisahkan tempat untukku di aula yah!.” Tambahnya sebelum pergi untuk pergi ke ‘toilet'.

.

      Harry meringis melihat gambaran Halloween di langit-langit Hogwarts. Remianda selalu menangis tanpa alasan jelas di hari itu ketika mereka kecil dulu, dan kini ia menjadi sangat tidak menyukai event Halloween.

      Harry menatap kuris kosong di sampingnya, “dimana Hermione?” tanyanya pada siapa saja yang bisa mendengarnya dan tidak sibuk dengan makanan di hadapan mereka.

     “Parvati bilang ia tak mau keluar dari kamar mandi perempuan. Menurutnya ia tengah menangis sepanjang hari. Oh! Ia juga melihat seorang anak Slytherin disana, kurasa dia tengah membullynya.” Kata Neville dengan merasa sedikit kasihan pada Hermione.

     Harry dan Ron bertatapan dan Ron mengindikkan bahunya dengan tangannya keduanya memegang makanan.

     Tiba-tiba saja pintu aula mereka terbuka dengan sangat cepat, memunculkan Quirell yang berlari ke dalam sana dengan berteriak histeris.

     “ADA TROLL DALAM BAWAH TANAH! ADA TROLL DALAM BAWAH TANAH!”

     Dumbledore berdiri dari tempat duduknya dalam seketika dan ruangan menjadi hening. “Kupikir kau perlu tau.” Ucapnya sebelum jatuh keras ke tanah.

      Guntur bersuara kencang, begitu juga dengan anak-anak yang segera meletakkan makanan mereka entah kemana, mulai berdiri dan berlarian untuk mencari selamat dengan histeris.

     “Hening!” Dumbledore mengeraskan suaranya dengan begitu lantang dan panjang, memberhentikan anak-anak di tempat mereka berada.

     “Semua orang harap tidak panik!” ia berhenti sejenak. “Sekarang, para ketua murid akan memimpin anggota rumah mereka kembali ke asrama. Para guru akan mengikutiku ke Dungeon.”

     Percy dengan segera menyentuh Harry dan berjalan pergi dari sana bersama yang lain.

.

     “Griffindors, ayo ikut, dan teruslah waspada.” Kata Percy dengan memimpin anak-anak Griffindors untuk pergi ke asrama mereka.

     “Bagaimana bisa ada Troll yang masuk?” tanya Harry.

     “Pasti ada yang membantu. Troll itu kan makhluk bodoh. Mungkin ada orang yang membuat lelucon.”  Kata Ron dan Harry segera menarik jubahnya untuk keluar dari barisan Griffindors. “Apa?”

Remianda Liliev Potter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang