Platform 9¾

3.8K 621 2
                                    

Disclaimer: I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!

Happy reading guyssss

○●○●○●○●○●○●○●                ●○●○●○●○●○●○●○

    
     "Remianda Evans... Nama yang bagus." Ucap Dumbledore dengan lagi-lagi kerlipan di matanya dan senyuman lembut di bibirnya.

     Remianda tersenyum kecil, "Remianda Evans.." gumamnya, merasa bangga bahwa jika ia tidak bisa membawa nama belakang ayahnya di namanya.. setidaknya ia bisa membawa nama ibunya agar merasa bahwa ia bukanlah orang asing.

     "Tapi, Profesor.. Apakah ini akan benar-benar berhasil untuk menyembunyikan identitas Remianda?" Tanya Harry. "Maksudku, bukankah dia harus-- kita--"

     Dumbledore menahan tangannya di udara dengan santai untuk menghentikan Harry yang sedikit meracau untuk mencari kalimat yang lebih tepat.

     "Semuanya akan di urus. Kalian tidak perlu khawatir. Semuanya akan baik-baik saja."

.

     "Kalian yakin tidak ada yang terlupakan?" Tanya Hagrid pada kedua anak yang tengah tersenyum lebar padanya itu. "Buku? Atau Seragam kalian?"

     Remianda terkekeh pelan, "Semuanya sudah aman, Hagrid. Tak perlu untuk khawatir."

     "Plus, Remianda sudah mengecek untuk kesekian kalinya sebelum kita berpisah dengan Profesor Dumbledore dan pulang kemari." Kata Harry dengan senyuman.

     Hagrid menghela nafas lega, ia sedikit tidak terima dengan keputusan Dumbledore yang harus mengganti nama belakang Remianda. Namun jika ini adalah cara yang terbaik, ia hanya bisa menerimanya. Beruntung, Remianda dapat mendapatkan nama belakang Lily.

     Ia menggunakan tangan besarnya untuk mengusap secara bergantian rambut Harry dan Remianda.

      "Kalian benar-benar sudah dewasa. Aku tak sabar untuk melihat kalian lagi di Hogwarts." Katanya dan mencuri pandang pada Remianda. "Semuanya akan baik-baik saja. Identitas baru tidak akan mengubah siapa dirimu sebenarnya."

     Remianda mengangguk dengan senyum kecilnya. Harry menepuk punggungnya dan memberikan senyuman hangat padanya untuk sebuah dukungan.

      Hagrid tersenyum pada kedua anak itu sebelum kedua matanya menangkap tiga orang keluarga Dursley yang mengintip mereka dari pintu rumah. Ia mengeluarkan payungnya.

     “Perlakukan mereka dengan baik. Jangan menganggu mereka dan pastikan kalian akan mengantar mereka ke stasiun kereta pada september nanti! Jika tidak, kalian akan tau akibatnya.” Katanya dengan begitu lantang, sampai-sampai membuat tiga orang itu masuk kembali ke dalam rumah.

     “Katakan padaku jika mereka menganggu kalian.” Bisiknya dengan memberikan senyuman tulus.

      “Oh ya, hampir terlupa!”

      ia merogoh sakunya, mengeluarkan dua kertas dari sana. “ini tiket kereta kalian. Jangan sampai hilang. Ini penting sekali. Jaga tiket kalian.”

     Si kembar menerimanya dengan baik. Membaca tulisan yang asa di tiketnya.
“Platform 9¾? Tapi, Hagrid, pasti ada satu kesalahan. Menurut tiket ini, platformnya bernomor 9¾. Tidak ada platform dengan nomor itu bukan?”

     Harry menengadahkan kepalanya ke, terkejut ketika Hagrid sudaah tak ada lagi disana.

.

1 September 1991

Remianda Liliev Potter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang