Quidditch

3.6K 570 11
                                    

Disclaimer: I do NOT own Harry Potter nor its universe, only ownership is Remianda and other additional characters!

Happy reading guyssss

○●○●○●○●○●○●                   ●○●○●○●○●○●○

      “Makanlah sedikit, kawan.” Ron mengatakannya pada Harry yang tengah menatap kanannya tanpa nafsu. Ia tidak bernafsu sama sekali untuk menghabiskan makanannya.

     Hermione menatapnya, “Ron benar, Harry. Kau akan memerlukan kekuatanmu hari ini.”

      Harry menghela nafas, ia gugup akan pertandingan perdananya, di lain sisi, Remianda dan dirinya benar-benar terasa lebih jauh dari sebelumnya, sebelum mereka masuk Hogwarts.

      Mereka sudah tidak berbicara lagi semenjak malam Halloween dan hanya bertukar pandangan saja lewat kelas-kelas yang mereka hadiri bersama.

       “Semoga beruntung hari ini, Potter.” Severus berkata pada mereka, “kini setelah kau membuktikan dirimu melawan Troll. Permainan Quidditch bukanlah apa-apa bagimu.” Ia berhenti sejenak, “walau melawan Slytherin sekalipun.” Dan pergi dari sana.

     “Ada apa dengan pria itu?” tanya Ron.

     Harry menatap cara jalan Severus yang terlihat pincang dalam sekilas. “Jadi itulah kenapa ia berdarah semalam.”

      “Darah?" Hermione menoleh padanya dengan bertanya.

     “Dengar, tadi malam aku menduga Snape yang membiarkan Troll itu masuk sebagai pengalih perhatian, agar ia dapat mencoba masuk melewati anjing berkepala tiga. Tapi, ia digigit anjing itu, itu sebabnya kakinya berdarah kemarin.”

      “Tapi mengapa ada orang yang mau mendekati anjing itu?” Tanya Ron.

     “Pada hari aku ke Gringgots, Hagrid mengambil sesuatu dari sana. Katanya itu urusan Hogwarts, sangat rahasia.” Katanya dan menatap Ron serta Hermione.

     “Jadi, menurutmu..”

     “Barang itulah yang dijaga anjing berkepala tiga. Barang itulah yang diinginkan Snape.” Kata Harry dengan sangat yakin.

     Remianda menatap ke atas langit ketika mendengar suara Hedwig yang familiar. Ia mengernyit dari meja Slytherin, melihat Hedwig yang terbang dengan membawa bungkusan panjang ke meja Griffindor.

     Ia melihat Harry yang menangkap bungkusan itu dan Hedwig yang terbang langsung ke arah Mcgonagall yang dengan senang hati memberikannya cemilan dan mengusap-usap tiap bulunya.

     Ia menoleh ketika ia dapat mendengar banyak tarikan nafas terkejut.

     “Oh, nampaknya Potter mendapat sapu baru.” Komen Blaise yang duduk di sebelahnya.

      “Itu bukan sapu biasa, Zabini. Itu Nimbus 2000!” Seru Theodore. “Aku bertanya dimana ia dapat itu..”

     Draco mendecakkan lidahnya dengan kesal, “Aku juga bisa mendapatkannya.” Katanya.

     Remianda menggelengkan kepalanya dengan pelan, berfokus pada apel yang kini berada di tangannya.

      Berpikir tentang bagaimana senangnya Harry mendapatkan hadiah yang mewah itu dari kepala asramanya sendiri, sementara ia mendapatkan kepala asrama yang bahkan mengatainya sebagai sebuah kesalahan.

.

     “Permisi, permisi.” Katanya seraya menyelipkan tubuh kecilnya melawan para penonton Slytherin. Ia memegang tangan Nadien ketika ia sampai di sisinya dengan selamat.

Remianda Liliev Potter 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang