Bab 23 _ Bilqis Diculik ?

162 28 0
                                    

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh !!

Alhamdulilah
Im come back

Cus langsung baca aja

***

#Taman Belakang Rumah

Malam yang gelap dengan remang-remang sinar sang rembulan. Bintang-bintan berkedap-kedip dengan girangnya di langit jauh sana.

"Assalamualaikum ukhti-ukhti! Kenapa mendadak pada diam setelah melihat akhi ganteng sejagad gini." Eh...  Iya ya setelah mengajak Alya, aku Alya dan Juna kini sedang berada di taman belakang rumahku.

Aku gak tau lagi mau ngajakin Juna kemana hanya satu ini tempat ternyaman buat ngobrol-ngobrol sih melihat para tetua sedang ngomongin kerja diruang tamu.

Dan kami pada pemikiran kami masing-masing, jadilah kami diam-diaman hanya ada suara hembusan angin malam sepoi-sepoi yang menerpa wajah kami.

"Jawab salam wajib, gak jawab dosa lho wahai ukhti-ukhtiku." ~Juna~

"Wa'alaikumussalam Warrahmatullahi Wabarakatuh." Jawab aku dan Alya barengan entah janjian atau apa bisa sekompak itu. Sunyi kembali menyelimuti kami bertiga.

"Kok malah pada diam-diaman ngapain gitu, gabut tau gitu mending dirumah aja gue." ~Juna~

"Kenapa juga lho ngikut, mending anteng-anteng dirumah." sewot Alya.

"Ya terserah gue dong, lumayankan dapat makan. Ditemenin dua bidadari lagi lengkaplah malam gue." ~Juna~

Pletakkk !!

"Heh kenapa gue dipukul?" ~Juna~

"Otak lho benerin dulu." ~Alya~

"Heh otak gue udah bener dari sononya ya. Eh dari pada gabut gimana kalau kita main ke taman?"

Pletak !!

"Dipukul lagi sih?"~Juna~

"Malam-malam ke taman gila lu." ~Alya~

"Ya nggak papalah taman kalau malam indah lho ada lampu-lampunya." ~Juna~

Aku? Malas aja berdebat hal sepele begitu. Mending diam sambil menikmati gemerlap bintang di langit sana 'Bintang kau sangat indah, tapi kau berada jauh diatas sana, dan aku hanya bisa memandangmu tanpa mampu aku gapai.'

***

#Taman

Sebenarnya aku malas untuk datang kemari karena bujukan Alyalah aku bisa sampai disini bersama Juna. Ah satu sahabatku itu suka sama Juna iya dia kagum sama Juna, hanya saja dia tak berani mengatakan karena dia lebih memilih menjadi Fathimah yang mencintai Ali secara diam.

Ah itu bocah gak tau lagi deh katanya suka tapi sedari tadi debat mulu kerjaannya tak habis pikir deh aku.

Aku memeluk lenganku, sungguh udara diluar saat malam hari dingin sekali. Jaket yang aku kenangan masih tidak bisa menghangatkan tubuhku. Inilah yang gak aku suka kalau keluar malam-malam, udaranya sangat dingin.

Androphobia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang