Bab 17_ Dihukum Pak Ali

207 24 1
                                    

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!!
Up dong!
Cus baca aja,
Typo benerin sendiri ya,
saya yaqin kalian lebih jago dari saya.
Mwehehehehhe

***

Sebelum membicarakan kekurangan dan kejelekan orang lain,
coba benahi dulu apakah diri kita sudah tidak punya kekurangan atau
Sudah lepas dari kejelekan.

***

Pagi ini aku datang pagi sekali dengan mata terasa sangat berat  gegara tadi malam gak tidur. Habis dari pernikahan kakak sepupuku sampai rumah jam 3 pagi belum lagi menyiapkan baju abang aku yang udah mau berangkat ke London. Dia masih ada kuliah disana jadi mau tak mau harus berangkat lagi. Padahal aku belum puas menguras uangnya, astagfirullah Bilqis gak boleh jahat ya sama abang sendiri.

Jadilah sekarang aku berangkat pagi bermaksud untuk  bisa tidur. Seharusnya aku hari ini masih ijin gak berangkat sekolah dengan alasan mengantar abang ke bandara tapi aku udah cukup ketinggalan sama materi jadi mau tidak mau, ingin tidak ingin harus sekolah.

Baru 10 menit aku terlelap, kedua mataku harus terpaksa melek hanya karena suara cempreng disampingku yang meminta penjelasan.

"Bil gimana kemarin acaranya?"

"Beneran lo nikah?"

"Nikah sama Dirga!"

Whatssss? Nikah sama Dirga heyheyhey Dirga udah bahagia nikah sama Kakak Sepupuku kan.

"Gak!"

"Beneran Bil?"

"Enggak!"

Baru aja aku menjawab tidak sama Icha. Jadi Icha itu, Alisya teman aku panggilnya Icha, dan Ica adeknya Dirga itu Ica, Aisyah sama-sama panggilannya Ica tapi beda nama. Aku kasih tau kalau-kalau ada yang bingung.

"Bilqis lo nikah sama Dirga?"

"Ah kagak ngundang-ngundang elo." dua orang dari arah pintu sudah heboh baru datang. Apalagi kelas lagi rame gini pada denger nih bisa gaswattt.

"Wah jadi lo dua hari gak masuk itu nikah ya?" Wahyu

"Waduh gercep ya sibos langsung nikahin gak pake lama." Bimo

"Selamat lhoh Bilqis" ini pada kenapa seh? Please deh aku gak nikah sama Dirga yang nikah Kak Fyona bukan aku.

"Siapa yang nikah?" Laki-laki tanpa dasi dengan baju yang tak dimasukkan, dan tas yang hanya disampirkan dibahunya itu datang tanpa beban dan langsung menduduki kursinya dengan gaya cool andalannya.

"Wih mantep lu dua hari gak masuk nikahi anak gadis ea." Bimo langsung duduk disebelah laki-laki itu.

"Anak gadis mana?"

"Elu mah sok gak tahu. Tuh,,,," Em kenapa malah jadi gini seh? Kenapa juga Bimo nunjuk-nunjuk keaku.

Dia mengerutkan kening tanda ia tak mengerti. Dia mendekatiku dan lagi-lagi aku gak bisa kontrol diri aku sendiri. Apalagi kini Dirga duduk didepanku, diatas mejaku.

"Why?"

Why why why why apa maksudnya why. Otakku tiba-tiba aja ngeblank, dari pada terus dihakimi disini dengan posisi yang sangat tidak mengenakan ini mending aku pergikan. Yahhh padahal pengen tidur ngantuk ajah gitu taukan orang yang tidur hanya 3 jam itu sungguh luar biasa paginya, lemes cuy!.

Entah pada bangku siapa aku duduk dan tidur sejenak. Senyap aku sudah tidak mendengarkan apa-apa lagi.

"Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh! Selamat Pagi anak-anak!" Sayup-sayup aku mendengar salam akhirnya dengan mata berat aku membuka mata juga dan

Androphobia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang