Bab 25 _ Mulai Terkuak

173 28 0
                                    

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!!

Alhamdulillah Up,,
Kuy dah,,,

***

Bilqis masih terbaring diatas kasur putih dengan selimut yang menyelimuti dirinya sampai ke lehernya.

Sesekali dirinya menggeliat, dan berbalik ke kanan kirinya gelisah. Hingga sebuah cahaya masuk menyelinap masuk melalui matanya.

Seketika putih segalanya,

Terlihat anak laki-laki dengan gelang kebanggaannya menemui anak perempuan dirumahnya. Tepat disamping rumahnya, dengan tembok bercat krem kuning.

"Billa-Billa! Main yuk!"

"Gak mau ah, Bang Aga suka jahatin Billa."

"Kapan Bang Aga jahatin Billa?"

"Tau ah.."

"Billa ngambek ya sama Bang Aga?"

Perempuan bernama Billa itu merajuk dan tidak mau bertemu lagi dengan laki-laki yang ia sebut dengan Bang Aga.

"Ya udah Bang Aga minta maaf, sebagai gantinya Bang Aga ajak Billa main ke danau mau gak?"

Dengan senang hatinya Billa mengiyakan ajakan Bang Aga. Pergilah mereka menuju danau, dimana mereka berdua selalu bermain dan tertawa lepas hingga suatu kejadian,

Billa melihat digang sempit banyak anak laki-laki seusia belasan taun sedang pesta meminum-minuman beralkohol yang tentunya waktu itu Billa kecil tidak tau sama sekali apa minuman tersebut. Yang ia lihat setelah meminum itu laki-laki itu akan bergumam tidak jelas dan tidak tentu, matanya merah. Billa takut itu karena laki-laki itu tengah menatap Bilqis tajam.

"Cantiknya!" gumam laki-laki itu berjalan sempoyongan menuju ke arah Billa. Billa yang tidak tau apa-apa hanya berdiri termangu. Hingga cekalan kuat mencengkeram bajunya.

"Dasar kau kenapa berubah jadi wajah mantanku? Ahahaha... Kau kau sudah bahagia dengan pacar barumu itu hmm kau yang berselingkuh tapi aku yang disalahkan. Hahaha... Miris sekali hidupku. Akan ku buat kau hancur." Billa tidak paham dengan apa yang dikatakan laki-laki itu, yang ia tau ia merasa sangat sakit disekujur tubuhnya. Penuh dengan memar dan luka akibat goresan kaca yang laki-laki itu torehkan pada Billa kecil.

"Sakit!"

"Aaa... Bunda!"

"Sakit! Papa!"

"Bang Aga, Billa sakit."

Billa sudah menangis meraung-raung hingga pada akhirnya dia tak sadarkan diri.

Tak lama sirine mobil polisi datang dan membawa Billa kecil yang malang. Laki-laki belasan tahun itu pergi entah kemana.

"Sakit!"

"Aaaa... Tolong!"

"Sakit.. Hiks.. Hiks.. Hiks.."

"Non udah bangun? Apa yang sakit non non?" panik Rania mendapati Bilqis merintih kesakitan.

Gdubrakkk!

Pintu ruangan itu dibuka secara paksa oleh laki-laki yang sedari tadi Bilqis tidak tau siapa dia.

"Ada apa ini?"

"Maaf tuan, nona sepertinya sedang bermimpi buruk. Badannya panas tuan." jawab Rania takut melihat sang tuan datang dengan mata berkilat amarah.

Androphobia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang