Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh !!
Alhamdulillah Up,,, setelah sekian lama wkwkwk.
Happy reading***
"Akhirnya kamu bangun Billa, Shabilla." Billa, Shabilla? Hanya ada satu orang yang sering memanggilku Billa. Tapi tak mungkin benarkah? Apakah dia Dirga? Mukanya mirip tapi instingku bukan dia. Lalu siapa?
Dia mendekati ku, pelayan yang ku ketahui namanya Rania itu melangkah ingin pergi namun kugenggam lengannya supaya dia bersamaku. Aku takut,,, gemetar seluruh badanku, panas dingin, pelipisku sudah bercucuran keringat.
Dia semakin mendekat dan mendekat, aku makin memperkuat menggandeng lengan Rania. Rania yang melihat reaksiku begitu enggan untuk meninggalkanku tetapi tatapan tajam dari laki-laki itu mengisyaratkan untuk pergi.
Kepergian Rania membuat aku semakin tidak enak badan. Oh Allah tolonglah,,, apa yang akan laki-laki ini lakukan padaku. Sampailah dia di depan ku, deg deg deg dia memegang bahuku,,, oh tidak! No! Ini salah! Dia membisikkan sesuatu ditelingaku yang membuat aku semakin gemetar.
"Aaaaaaaaa......."
Gelapppppp,,!
Untuk kemudian sesaat aku tidak tau lagi apa yang terjadi padaku.
***
Author_POV
"Arrggghh... Kenapa lagi dengan dia?" seorang laki-laki tengah menggeram kesal kepada Bilqis. Dia tidak tau apa yang terjadi dengan perempuan itu, kenapa disaat dirinya ingin berbicara kepada perempuan itu pasti perempuan itu akan berteriak ketakutan yang pada akhirnya akan tergeletak pingsan tak berdaya.
Tidakkah ingat perempuan itu pada dirinya? Huh siapa juga yang tau seorang sahabatnya setelah sekian tahun menghilang. Yah dia mengakui itu, dirinyalah yang membuat perempuan itu tidak mengenalinya. Kalau saja waktu itu dirinya tidak meninggalkan perempuan itu pasti dirinya kini tengah bersama perempuan itu.
10 tahun ia tidak melihat sahabat kecilnya, yang dia lakukan hanyalah sembunyi dan sembunyi entah sampai kapan dirinya akan menampakkan diri. Disaat melihat perempuan itu dia mengingat akan seseorang, sahabat kecilnya waktu itu. Tanpa babibu dia segera menyuruh bodyguard-bodyguardnya untuk menyelidikinya.
Dan setelah salah satu bodyguardnya melaporkan bahwa perempuannya sedang bersama seorang laki-laki yang tak lain tak bukan adalah Juna, ia marah merasa cemburu. Well lagi dan lagi Bilqis kini menjadi perebutan banyak laki-laki.
Seseorang seperti Bilqis emang langka di zaman sekarang, mempertahankan hijabnya dan tidak mau bersentuhan dengan laki-laki.
Lalu kenapa saat dia tau bahwa perempuannya itu tak mau disentuh dirinya menyentuhnya.
"Sapta, pindahkan dia ketempat tidur! Rania panggil dokter untuk memeriksanya." laki-laki itu memanggil bodyguardnya yang bernama Sapta dan pelayannya, Rania.
"Tu... An... Em sebaiknya saya aja yang membawa dia ketempat tidur."
Tuannya itu menatap tajam kearah Rania, karena dengan beraninya pelayannya menolak permintaan sang tuan.
"Ma... af... Tuan bila lancang, tapi mengingat kepribadian nona Bilqis sepertinya dia tidak mau jika disentuh oleh laki-laki yang bukan makhromnya." Rania begitu melihat penampilan Bilqis walau sesaat dia sudah paham dengan kepribadian perempuan itu. Pastilah dia ukhti-ukhti yang tidak mau disentuh oleh lawan jenisnya yang bukan makhram.
Mendengar pengakuan Rania akhirnya Tuannya itu mengiyakan permintaan Rania.
Jedug !
"Hati-hati!" laki-laki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Androphobia (End)
Teen FictionANDROPHOBIA Satu jenis pobhia yg ada didunia. Phobia ini unik, karena penyababnya mungkin tak masuk akal. Banyak diderita oleh kebanyakan perempuan. Androphobia itu phobia terhadap makhluk Tuhan yg berjeniskan laki-laki. Aneh bukan ? Kadang yang kit...