Bab 27 Masih Misteri

181 29 0
                                    

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh !!

Selamat membaca ...

****

"Bun,,, Bilqis gimana?"

"Doain saja nak Alya."

Sebelum pergi sekolah yang biasanya Bilqis akan menjemputnya kini giliran Alya yang harus tiap hari menjemput Bilqis. Mirisnya bukan untuk berangkat sekolah bareng tapi untuk menjenguk Bilqis.

Ya,,, setelah Bilqis dibawa pulang, kondisi mentalnya semakin down, sama seperti dulu lagi yang tidak ingin bertemu dengan seseorang, terutama laki-laki kecuali ayahnya. Sudah banyak teman-temannya yang berdatangan menjenguk. Namun seperti biasa tidak ada jawaban didalam kamar Bilqis dan pintu yang selalu terkunci, tidak jarang juga suara benda jatuh atau pecah adalah hal yang sudah biasa terjadi.

Sesuatu besar telah terjadi dimasa lalunya yang membuat Bilqis menjadi orang yang berbeda. Sungguh malang gadis itu, hingga membuat mentalnya berantakan.

Alya menyempatkan diri untuk memasuki kamar Bilqis dengan perlahan mengetuk pintu yang terkunci. Beberapa menit tak kunjung dibuka.

"Alya Bil." masih diam.

"Bil aku sendiri gak bawa yang lain."

Seketika Bilqis dengan wajah yang masih sama sebelum-sebelumnya, berantakan dan sembab oleh air mata.

Melihat Bilqis dengan kondisi yang menyeramkan, Alya langsung memeluk sahabatnya itu. Alya berkaca-kaca dan sesegera mungkin untuk menahan air matanya untuk menguatkan sahabatnya yang sedang mental down dan butuh semangat darinya.

"Al... Aaaaa aku... aku... aku takut."

"Aku disini Bil selalu ngelindungi kamu. (Alya masih memeluk Bilqis sambil menghapus air matanya yang mulai tumpah tanpa sepengetahuan Bilqis) Aku berangkat sekolah ya. Kamu cepet sembuh biar bisa sekolah lagi." setelah pelukan Bilqis melemah akhirnya Alya melepaskan pelukannya.

Suatu hal tak terduga Bilqis pingsan dan hampir jatuh kalau saja Alya tidak segera menangkapnya. "Bilqis,,,!" segera Dirga membawa Alya menuju kamarnya tanpa menyentuh Bilqis yang diikuti Alya dibelakangnya.

"Napa lo disini?"

"Jenguk Bilqislah."

"Lo! Tau gak si Bilqis tuh pingsan gara-gara ada lho..."

"Kok nyalahin gue, orang gue gak ngapain-ngapain kok."

Alya lebih memilih diam tidak meladeni Dirga yang tidak mau kalah. Ibu Bilqis datang menuju kamar sang anak tercinta.

"Udah jam 6 lebih kalian gak mau berangkat? Nanti telat lohhh.."

"Ah iya Bun. Alya berangkat aja, tapi Bilqisnya Bun, pingsan gara-gara nih cowok satu itu Bun." Alya mengadu.

"Kok gue sih. Ewh Tan maap." Dirga tidak terima disalahkan oleh Alya hingga sebuah delikan tajam Alya membuat dirinya sadar bahwa dia sedang berada didepan Ibunda Bilqis, yang katanya sih calon mertua.

"Gak papa sayang, entar Bilqis pasti bangun lagi. Ya udah kalian berangkat sana, Nak Dirga satu kelas kan sama Bilqis titip absen ya."

Alya dan Dirga berpamitan kepada Ibu Bilqis dan segera berangkat kesekolah dengan mobil Dirga. Dengan santai Alya tanpa dosa segera masuk ke mobil Dirga yang didalamnya ternyata sudah duduk dengan tenang, Bimo, Wahyu, dan Adipati.

"Lo ngapain ikut gue?" ~Dirga~ mengernyitkan dahi karena merasa tidak mengajak makhluk satu itu.

"Berangkat sekolah lah." santai Alya.

Androphobia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang