Now playing : EXO - Kokobop
"Ada banyak rahasia yang disembunyikan dengan sempurna. Jangan hanya melihat dari satu sisi saja."
Rion bergegas memakai jaket parka miliknya. Ia buru-buru menuruni tangga saat melihat jam dinding di rumahnya menunjukkan pukul 19.30.
"Mau ke mana, Yon?" tanya Vayren melihat anaknya kalang kabut.
"Mau pergi, Ma." Rion menyambar sepatu converse di tempatnya, lalu memakainya dengan cepat.
"Sama Ana?" tebak Vayren. Memang, wanita itu sudah mengetahui hubungan Rion dengan Ana. Namun sampai saat ini, ia tidak tahu seperti apa wajah pacar anaknya. Rion hanya mengenalkannya lewat foto-foto Ana di sosial medianya.
"Iya, Ma. Rion udah telat." Sejenak, Vayren memandangi anaknya yang masih berkutat memakai sepatu. Dirinya sempat bertanya mengapa Rion tidak pacaran dengan Dea saja, namun Rion hanya menjawab dengan mengedikkan bahu. Tidak ada jawaban yang pasti.
"Yaudah, sana berangkat. Hati-hati, nggak boleh ngebut!" perintah Vayren.
Rion mengangguk. "Iya, Mama. Rion gak bakal ngebut." Rion mencium punggung tangan mamanya lalu bergegas keluar. Mengeluarkan motor dari garasi, dan menjalankan motornya menuju gang rumah Ana. Ya, malam ini adalah acara nge-date pertama mereka setelah berpacaran. Jangan tanya mengapa baru sekarang, karena kemarin-kemarin keduanya disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Ana yang mengurusi festival seni dan Rion yang disibukkan dengan simulasi.
✨✨✨
Ana mengambil sepering nasi dan lauk ke dalam piring. Meski dirinya akan pergi, namun Ana tidak luput dari kegiatan menyuapi ibunya. Sejak satu tahun lalu, kehidupannya berubah.
Semua berawal saat ibunya mengalami kecelakaan satu tahun lalu. Kejadian itu merenggut penglihatan Vini. Wanita itu buta. Dan dari sinilah semuanya bermula.
Sejak Vini dinyatakan buta, Tara--ayah Ana sangat terpukul. Sudah beberapa kali Tara mencari donor untuk sang istri, namun selama itu pula ia tidak menemukan pendonor. Hingga akhirnya, Tara memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Vini. Dia malu untuk mengakui istrinya yang buta.
Seminggu setelah Tara memutuskan untuk menceraikan Vini, pria itu meninggalkan rumah. Entah ke mana perginya. Karena setelah hari itu, Ana tak pernah melihat sosok ayahnya lagi. Dan ia tidak peduli. Luka yang ayahnya beri membekas di hati dan ingatannya. Dia berjanji untuk selalu menjaga ibunya. Tidak boleh ada yang menyakitinya lagi. Cukup Tara saja yang melakukan perbuatan keji seperti itu.
Ana yang saat itu masih kelas X terpaksa mengurusi perusahaan yang ditinggalkan ayahnya. Tentu, dengan bantuan Vini. Meski matanya tidak bisa melihat, namun Vini masih bisa mengingat semua pekerjaan di kantornya.
Awalnya tidak mudah memang. Berkali-kali Ana ingin menyerah, namun seiring berjalannya waktu, perusahaan Vini bisa ditangani dengan baik oleh Ana, sendirian. Tidak ada sanak saudara yang membantunya. Karena sejak kecil, Ana tidak pernah mengenal sosok keluarga dari ibunya. Yang ia tahu, hanya nenek dari ibunya yang sudah meninggal sejak dua tahun lalu. Sedangkan keluarga Tara, mereka sudah tidak berhubungan dengan Ana dan Vini sejak kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever be a Friend [Completed]
Teen Fiction#Challenge30gp Note : Kuharap kalian membaca hingga akhir, tidak penasaran di awal saja. :) Sebuah kejadian klise membuat Rion dan Dea menjadi sahabat dekat. Keduanya dipertemukan semesta untuk saling melengkapi satu sama lain. Tak hanya itu, masala...