L.O. 12

4.6K 610 159
                                    

Pliss... Jangan nyesal setelah baca... Aneh loh...

Tapi kalau udah baca jangan lupa Vote dan Komentar ya!..

!!!Happy reading!!!

"Eo..Eotteokhe?!" Seungkwan melepaskan pelukan mereka dengan paksa setelah sadar menjadi pusat perhatian. Ia menatap pria didepan nya -Hansol atau kita panggil Vernon saja sekarang.-

"Have time for we? Boo?" Mana mungkin Seungkwan menolak kan?!

______

"Mau makan?" Seungkwan mengangguk ragu menanggapi pertanyaan Vernon. Ia gugup. Padahal hubungan mereka sudah sangat dekat selama ini, sudah benar-benar seperti sepasang kekasih yang tak terpisah. Kemana-mana beritahu kabar, jalan dengan siapa beritahu kabar, saling mengingatkan untuk berbagai hal.

  Dengan sering nya interaksi antar mereka, Seungkwan kini sudah hafal jadwal Vernon dan kebiasaan nya. Vernon juga sudah tahu apa saja kegiatan yang sering dilakukan Seungkwan sehari-hari. Mereka saling berbagi dengan alasan agar tak mengganggu, Tch padahal kapan pun dan dimana pun mereka tak peduli dengan kegiatan yang dilakukan jika salah satu mulai chat duluan atau menelfon. Seungkwan tak akan peduli dengan kegiatan nya dan Vernon akan lupa waktu. Yah... Terserah mereka saja.

  Vernon memanggil pelayan dan memesan makanan favorit Seungkwan, untuk mereka berdua. Dia sudah tahu. Ah.. pria bule itu belum melepas masker dan topinya, namun setelah makanan sampai ia akan melepasnya karena mereka ada di private room. Ekhem. Berdua.

"Boo? Are you right?"

"U-uh? Ah.. haha. Aku baik." Seungkwan sangat jelas bahwa sedang gugup. Vernon tertawa pelan. Ia mengusap rambut Seungkwan dengan lembut. Mereka duduk berhadapan. Dan Tas sekolah Seungkwan tinggal di mobil btw.

  Seungkwan mengerjap. Sial. Pipinya pasti merona!!! Seungkwan menundukkan kepalanya ia malu. Dan lagi-lagi Vernon tertawa.

"Be enjoy Boo. Ini bukan pertama kali kita berhadapan. Ok?"

"Pertama kali kita bertemu Hansol-a.." Ucap Seungkwan. Ia berdehem canggung berusaha menghilangkan kegugupannya dan menatap Vernon. Agak gugup sih tapi rasa itu cepat hilang.

"Ani.."

"Uh? Memang nya kita pernah bertemu?" Tanya Seungkwan. Hansol menggeleng.

"Bukan itu.. Hmm... Panggil nama ku seperti biasanya." Vernon mengusap tengkuknya. Ia malu?

"Biasanya? Hansolie?" "Iya. Itu."

  Senyum jahil muncul di wajah manis Seungkwan. "Wae?? Like?"

  Vernon memalingkan wajahnya kearah kanan. Berusaha tak menatap Seungkwan. Dan karena palingan itu Seungkwan dapat melihat rona merah yang menghiasi pipi kekasih- masih online kah? Tidak.- nya itu.

"Uhh... Hansolie... Kenapa mengalihkan pandanganmu? Aku tidak enak dipandang ya?" Ucap Seungkwan jahil. Dan Vernon kembali memandang Seungkwan. Wajah nya berpaling begitu cepat.

"Ani.. bukan begitu Boo. Kau..terlalu menggemaskan." Ucap Vernon. Seungkwan kembali mengerjap.

"Mwo?"

"Ani.. pesanan kita sudah sampai." Benar kata Vernon. 2 pelayan masuk ke Private room yang mereka sewa mengantarkan makanan serta minuman pesanan mereka setelah mengucapkan kata selamat menikmati dua pelayan itu keluar.

My Lover Online {VerKwan}[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang