L.O. 17

3.9K 537 84
                                    

SEVENTEEN!!!

  Guys... Saya mau tanya..
Dari mini album kali ini 3 besar lagu yang kalian sukai apa?? Jawab ya..

~HAPPY READING~

"Tapi Mm..Mom.. Aku rasa acara nya terlalu formal untuk ku besok.. lagipula aku tidak diperbolehkan keluar malam oleh Noona." Seungkwan sekali lagi mencoba menolak halus ke antusias an Mommy Vernon yang benar-benar mengharapkan dia datang besok di acara ulang tahun wanita itu. Ini juga alasan Vernon akan menjemput Seungkwan di hari Kamis.

"Yahhh... Jadi Kwanie tidak akan datang? Padahal Mom sudah berharap.." ekspresi sedih terpampang di wajah cantik Mommy Vernon. Dan hanya dengan melihat wajah itu Seungkwan luluh.

"Eh.. Ba..Baiklah Mom. Aku akan datang tapi jika diizinkan Noona ya?" Ucap Seungkwan dengan nada membujuk. Wanita paruh baya itu langsung tersenyum bahagia. Membuat Vernon dan Sofia yang sedari tadi hanya menonton geleng-geleng kepala akan tingkah kekanakan wanita yang telah melahirkan mereka tersebut.

  Kini Seungkwan sedang ada di dalam rumah peristirahatan besar milik keluarga Chwe. Kalian tahu seperti apa reaksi Seungkwan saat menapakkan kaki nya masuk ke dalam rumah? Dia terperangah akan kemewahan rumah ini, sehingga dia hanya diam berdiri dengan kaku tidak sadar jika Nyonya Chwe (Mari kita panggil Nyonya Chwe) sudah hampir duduk di sebuah sofa.

  Yang menyadarkan Seungkwan dari tingkah bodohnya adalah Vernon. Dan wajah Seungkwan langsung Semerah tomat karena malu. Padahal bukan pertama kali dia masuk ke dalam rumah mewah, Joshua, Jeonghan dan Jihoon juga punya rumah tak kalah mewah. Tapi ruang ini benar-benar membuatnya terdiam, Desain rumah ini terlalu menawan bagi Seungkwan.

Ok. Lanjut ke pembicaraan mereka.

"Vernonie... Pergilah ke belakang. Temani Daddy mu bermain Golf. Sofia sayang... Buatkan Mommy dan Seungkwan Jus sana. Pergi." Ucap Nyonya Chwe. Dua orang beda gender yang nama nya disebutkan itu merengut sangat jelas bahwa mereka tidak rela meninggalkan ruang tamu ini.

"Belum pergi?"

"Okok Mom.." setelah kepergian dua Chwe bersaudara perhatian Nyonya Chwe terarah sepenuhnya pada Seungkwan. Wanita paruh baya itu menatap Seungkwan dengan tatapan yang berbeda dari tatapan nya tadi. Dan Seungkwan agak takut dengan tatapan ini.

"Boo Seungkwan?"

"Eh? I..Iya.....Mo..m?"

  Kenapa panggilan nama Seungkwan diubah? Tadi dia dipanggil Kwanie sekarang di panggil dengan nama lengkap. Apa tadi hanya topeng? Apa Nyonya Chwe sebenarnya tidak suka pada Seungkwan? Apa kata yang selanjutnya keluar dari mulut Nyonya Chwe adalah 'Jauhi putra ku?'

  Berbagai fikiran buruk berterbangan di kepala Seungkwan.

"Jelaskan padaku.. bagaimana awal pertemuan mu dengan Vernon?"

'Ahh.. eomma... Kenapa suasananya jadi tegang??!"

"Ka..kami berkenalan di Aplikasi Whatsup Mom. E... Dengan..mmm tidak--sengaja." Ucap Seungkwan. Ia tidak suka kecanggungan ini. Sungguh.

"Tidak pernah bertemu secara langsung berarti sebelum Vernonie datang ke Korea?"

"Iya. Tidak pernah."

  Nyonya Chwe mengerjapkan matanya berkali-kali. "Jangan bilang kalian menjadi kekasih di saat belum tahu pihak lain?!" Ucapnya nyaris teriak.

  Seungkwan bahkan tersedak karena kaget. "Bu..Bukannya belum kenal Mom. Kami kenal hanya saja aku tidak tahu rupa Hansol. Dan setelah--eh!" Seungkwan menutup mulutnya dengan kedua tangan. Ia baru saja menjawab pertanyaan nyaris teriak pada sang calon Mertua.... "Maaf kan Aku Mom. Astaga mulut." Dua kata terakhir Seungkwan ucapkan dengan sangat pelan namun memang telinga Nyonya Chwe sangat tajam jadi dia bisa mendengarnya. Nyonya Chwe tertawa.

My Lover Online {VerKwan}[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang