L.O. 11

4.4K 660 106
                                    

Haihaihaihai!!!!!!

Reader-nim... Ini saya mau tanya...
Bukan berprasangka ya... Cuma tanya..

  Ini yang baca cerita ada yang sider kan? Hayooo... Ngakuuuuuu...

Right Right

  Kalau ada yang masih sider saya harap kalian cepat suka cerita nya dan suatu hari akan menekan bintang untuk tiap bagian.

Dan yang gak Sider... Reader-nim yang gak Sider makasih... Banget! Buat Vote dan Koment nya! Sayaang kalian!!!♥️♥️♥️

Kalau besok vote nya sampe 100 saya double up. Biar asik..🤣🤣

Okok. Mari kita mulai..

  Sebelum itu kalau ada typo tolong kerja samanya..

!!!Happy reading!!!

  Seungkwan menatap wali kelas nya -Kang Seulgi- dengan tegang. Hari Ujian sudah selesai. Setelah menunggu 5 hari akhirnya hari penerimaan raport telah tiba. Dan ini adalah hari dimana nasib kelulusan Seungkwan ditentukan.

  Sepanjang malam hingga pagi datang Seungkwan terus berdoa agar ia berada di 10 besar, bahkan saat tidur pun Seungkwan bermimpi sedang berdoa. Gila memang pengaruh penerimaan Raport saat ini.

"Annyeong Yeorobun... Bagaimana kabar kalian? Sudah tidak sabar pasti untuk menerima Raport." Kang Saem tersenyum manis di depan sana. Sedikit meluruhkan rasa tegang yang menguasai diri para murid.

"Bagaimana ujian kali ini?" Tanya Kang Saem -mari kita panggil Seulgi saja- Dan sebagian besar penghuni kelas XII IPA 3 menyerukan kata sulit. Termasuk Seungkwan.

"Ckckck... Ujiannya tidak sulit. Saem bahkan bisa tahu jawabannya hanya dengan sekali baca. Kalian saja yang tidak belajar." Seulgi berdecak lalu tertawa melihat wajah mencibir yang ditunjukkan murid-muridnya.

"Baiklah..baiklah... Saem tidak akan memperpanjang waktu. Nah... Mari kita lihat hasil belajar kalian. Mau dari mana dulu peringkat nya Saem bacakan?"

"ATAS!!!/BAWAH!!!!" Semua murid kompak berseru. Namun kelompok yang menyebut kata 'bawah' lebih mendominasi.

"Karena yang mengatakan dari bawah lebih banyak. Saem akan membacakan dari peringkat 10. Seperti biasa, peringkat 11 ke bawah tidak di sebutkan. Nah... Mari kita mulai dari peringkat 10." Seulgi membuka buku absensi yang sedari tadi ia pegang. Sebelum membaca murid di peringkat 10 ia melihat para siswa nya yang begitu tegang. Lalu ia tersenyum jenaka.

"Ekhem... Peringkat 10 di kelas XII IPA 3 diraih oleh..... Kim Dong He!!"Riuh tepuk tangan memenuhi kelas XII IPA 3. Dong He yang tadinya begitu tegang menghembuskan nafas lega. Lalu berjalan ke depan sambil tertawa karena berhasil masuk 10 besar karena sebelum-sebelumnya ia hanya bertahan di posisi 15 besar.

  Seungkwan mengulum bibir nya gelisah. Peringkat 10 bukan dia. Lalu diperingkat berapa ia? Hatinya gelisah tak menentu. Ingin menangis rasanya karena peluang masuk 10 besar berkurang. Bisa saja memang Seungkwan ada di peringkat 9 ke atas tapi kalian perlu ingat kalau Seungkwan sebelumnya Sama sekali belum pernah masuk 15 besar!

"Eomma... Appa.... Aku takut sekali... Noona... Aishhh... Semua.. kumohon doakan aku..." Seungkwan menutup matanya mengulang kalimat tersebut berulang kali. Tak terlalu menyimak perkataan Saem nya yang terus menerus berucap dengan bahagia didepan sana.

Ting!

  Sebuah Notifikasi yang masuk membuat doa Seungkwan terhenti sebentar. Ia melirik kanan dan kiri lalu diam-diam membuka ponselnya dan tersenyum saat ternyata pengirim pesan adalah Hansol.

My Lover Online {VerKwan}[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang