2 ||Aerglo Auberon||

194 46 9
                                    

Hari ini agak sedikit berbeda dari hari biasanya. Karena gumpalan awan hitam sudah memenuhi langit sejak pagi hari. Namun hujan tak kunjung turun. Aurora sedikit mendongokan kepalanya, rasa bosan mulai menyelimuti dirinya. Sudah satu jam ia menunggu Ayahnya, tetapi Ayahnya tak datang juga.

Merasa bosan, Aurora membuka aplikasi whattsApp untuk menanyakan keberadaan Ayahnya. Dan ternyata Ayahnya sudah mengirimkannya pesan, Aurora mendesah kecewa ketika melihat chatt yang cukup banyak dari Ayahnya itu.

Ayahh👑
Ra, Ayah ga bisa jemput. Ada meeting dadakan yang ga bisa Ayah tunda.

Ayahh👑
Kamu naik taxi aja ya Ra. Nanti uangnya ambil di laci kamar Ayah.

Ayahh👑
Maaf sayang, take a care.

Saat Aurora akan memesan taxi online, sebuah motor ninja berwarna merah berhenti di depannya. Tentu Aurora mengenali sang pemilik motor itu. Saat ia membuka helm fullface-nya, Aurora tersenyum hangat.

"Bareng gak, Ra?" tanya Glo.

"Ngerepotin gak?" tanya Aurora.

"Ya engga lah," ujar Glo.

"Boleh deh."

Glo membantu Aurora menaiki motornya. Setelah siap, Glo menyuruh Aurora untuk berpegangan. Aurora bingung ingin berpegangan dengan apa. Glo yang menyadari itu segera menarik tangan Aurora untuk memeluk pinggangnya.

Nyaman. Satu kata yang Aurora deksripsikan saat itu. Mencium wangi maskulin yang menjadi ciri khas seorang Glo. Suatu kebanggan tersendiri bagi Aurora bisa diantar pulang dengan Glo.

Apa iya gue bisa dapetin hati lo Glo? Batin Aurora.

"Rumah lo masih yang dulu, kan?" tanya Glo.

"Hah yang dulu? Emang lo pernah ke rumah gue?" tanya Aurora.

"Pernah pas kelas X jenguk lo sakit sama yang lain," ujar Glo.

"Oh iya, masih kok," balas Aurora.

Saat melewati lampu merah, Glo memberanikan diri untuk mengusap lutut Aurora. Aurora tersenyum karena menerima perlakuan manis Glo. Aurora menidurkan kepalanya dipunggung Glo, membuat Glo terkejut. Namun Glo bisa menormalkan rasa itu.

Setelah sampai di rumah Aurora, Aurora menawarkan Glo untuk mampir sejenak, tetapi Glo menolak dengan alasan ada kumpul dengan teman-temannya.

"Makasih, Glo," ucap Aurora.

"Sama-sama, Ra. Kaya sama siapa aja lo," balas Glo.

⭐⭐⭐⭐

Suasana di markas sangat ramai, Glo melihat semua temannya sudah berkumpul disana. Termasuk semua anggota Schedel. Karena hari ini, ia akan membahas tentang peretempurannya dengan geng sebelah. Glo memasuki markas dan mereka semua berdiri memberi hormat.

"Gausah gitu. Biasa aja," ucap Glo.

"Lama bener lo. Sampe jamuran gue," ucap Lintar.

"Lebay."

"Alay."

"Sirik aja lo," balas Lintar.

"Gue nganterin Rara dulu tadi," ucap Glo.

"DEMI APA?" pekik Orion heboh.

"Heboh lo," balas Langit sambil menyikut perut Orion.

"Ko bisa?" tanya Cano.

"Dia kayanya nungguin jemputan tapi gak dateng-dateng. Gue ajak bareng aja, eh dia mau," ujar Glo.

"Suatu kemajuan," balas Awan.

Aerglo AuberonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang