Siklus hidup itu sedih - bahagia - sedih. Kalau kamu sudah merasakan kebahagian, pasti akan datang kesedihan. Kalau kamu sudah merasakan kesedihan, pasti akan datang kebahagiaan. Dan akan selamanya seperti itu.
⭐⭐⭐⭐
Tiga hari berlalu, dan sekarang adalah hari ulang tahun Glo. Aurora sedang membuat kue ulang tahun dan beberapa aneka kue kering untuk malam nanti. Aurora juga tidak mengaktifkan ponselnya sejak kemarin. Aurora sengaja melakukan ini, agar Glo menjadi kesal. Aurora juga menolak ajakan Glo untuk berangkat ke cerita cafe bersama.
Empat jam, waktu yang dihabiskan Aurora untuk membuat berbagai macam kue. Setelah selesai, Aurora segera membersihkan tubuhnya dan memilih baju. Hari ini, Aurora, Pelangi, Awan, dan Orion akan pergi ke cerita cafe untuk mendekor cafe tersebut.
Aurora sudah selesai melakukan ritualnya. Tak lama dari itu, terdengar suara klakson mobil. Aurora segera keluar rumah untuk mengeceknya. Orion membukakan pintu belakang untuk Aurora dan mereka segera menuju cerita cafe.
“Udah beli bahan dekorannya?” tanya Aurora.
“Udah semua, tinggal dipasang aja,” kata Orion.
“Kita cuma berempat?” tanya Pelangi.
“Iya, kalau semuanya ikut pasti rusuh. Jadi selesainya lama,” ucap Awan.
“Lo udah bikin kue, Ra?” tanya Orion.
“Udah ko,” balas Aurora.
“Inget Ra, lo datengnya jam sembilan jangan jam tujuh,” ucap Awan.
“Ko lama banget?” tanya Aurora.
“Acara tiup lilinnya jam setengah sembilan, Ra,” ucap Awan.
“Biar Glo mikirnya lo gak dateng, Ra,” ucap Pelangi.
Aurora hanya mengangguk mematuhi perintah. Mereka sampai di tempat tujuan dan langsung menuruni mobil. Mereka memasuki cafe dan langsung mendekor tempat tersebut. Mereka membuat konsep hitam putih, Glo yang memintanya.
“Glo nelpon,” ucap Orion.
“Angkat,” ucap Awan yang sedang mengikat balon.
“Halo Glo, kenapa?” tanya Orion.
“Yon, gue ngundang satu sekolah terus anak schedel yang lain juga gue undang,” ucap Glo.
“Lo ngundang mereka dadakan?” tanya Orion.
“Engga, gue udah sebar undangan dari kemaren,” balas Glo.
“Lah, kan lo baru pulang dari Surabaya tadi malem, Glo,” ujar Orion.
“Jaman sekarang canggih, Yon. Gue sebar lewat sosmed, emang lo gak baca grup kelas?” tanya Glo.
“Engga. Gue kan pejuang notif.” Orion tertawa.
“Temen SMP juga gue undang, biar rame,” ucap Glo.
“Serah lo dah,” ucap Orion.
“Rara dari kemaren hpnya gak aktif, gue samperin ke rumahnya aja kali ya?” tanya Glo.
“Jangan, Glo. Kali aja si Rara lagi bikin kejutan buat lo,” ucap Orion.
Merasa namanya dipanggil, Aurora menoleh dan meminta Orion agar membesarkan suara telponnya.
“Kangen banget gue,” ucap Glo.
“Lebay banget,” ucap Aurora sangat pelan.
“Udah ah, gue lagi dekor nih,” ucap Orion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerglo Auberon
Teen Fiction(Tahap revisi!) "Kamu jangan kaya senja ya, Ra," ucap Glo. "Kenapa?" "Datang membawa kebahagiaan, lalu tiba tiba pergi membawa kesedihan," ujar Glo. "Tapikan senja balik lagi," ucap Aurora. "Yang namanya perpisahan itu gak ada yang indah, Ra," ucap...