Orang paling jahat adalah sabahat terdekat.
⭐⭐⭐⭐
Aurora memasuki kelas bersama dengan Glo. Ada kertas misterius lagi diatas mejanya. Tidak ingin Glo melihat itu, Aurora segera memasukannya kedalam tas dan membacanya di rumah saja.
Tidak lama, satu persatu teman mereka datang. Yang paling menarik perhatian Aurora adalah, wajah Carin yang penuh cakaran dan berjalan dengan pincang. Tidak hanya Aurora yang terkejut, mereka semuapun begitu.
“Kenapa muka lo?” tanya Aurora.
“Dicakar keponakan gue,” balas Carin.
“Sejak kapan lo punya keponakan?” tanya Pelangi.
“Maksud gue keponakannya mamah gue,” balas Carin.
“Sakit ga Rin?” tanya Cano mengusap wajah Carin.
“Udah engga ko,” jawab Carin.
“Cie ekhem,” goda Glo sambil menyenggol Cano.
“Iri lo?” tanya Cano.
“Idih gue juga bisa keles,” ucap Glo merangkul Aurora.
“Bisa ga si kalian jangan pacaran didepan gue?” Refa menghentak-hentakan kakinya.
“Idih sirik mba?” ucap mereka serentak.
⭐⭐⭐⭐
Pulang cepat. Dua kata yang indah untuk semua pelajar. Banyak dari mereka yang sudah berhamburan ke luar kelas untuk kembali ke rumah masing-masing. Namun tidak berlaku untuk Glo dan semua sahabatnya.
Mereka berencana pergi ke cafe depan sekolah untuk membahas acara di Villa nanti. Refa yang mendengar ucapan dari Lintar, memaksa untuk ikut. Lintar ingin menolak, namun Refa terus mengikuti Lintar untuk ikut bersamanya ke Villa nanti.
“Gue ikut dong. Ya ya ya,” ucap Refa.
“Gimana?” tanya Lintar.
“Serah,” balas Glo.
“Tapi lo jangan rusuh,” ucap Lintar.
“Siap komandan,” balas Refa memberi hormat.
“Besok kumpul di rumah gue jam empat pagi. Kita sholat subuh berjamaah, sarapan, baru berangkat,” ucap Lintar.
“Bawa baju secukupnya. Kita cuma dua hari disana,” ucap Lintar.
Mereka melanjutkan percakapan seputar kegiatan di Villa nanti. Kata Lintar akan ada pesta barbeque tengah malam nanti. Tentu saja membuat mereka bersorak bahagia.
⭐⭐⭐⭐
Angel memajukan langkahnya, semakin dekat dengan gadis yang sudah satu bulan menjadi mata-matanya. Angel terlihat sangat marah. Karena dalam waktu sebulan, Angel hanya mendapatkan sepuluh persen penderitaan Aurora.
Angel mencekik leher gadis itu, lalu Farah menampar pipinya dengan sangat keras. Sedangkan Melati memukul kaki gadis itu hingga berdarah. Gadis itu mengeluarkan air mata, nafasnya semakin sesak dan sekujur tubuhnya sangat sakit.
“Udah gue bilang, jangan macem-macem sama gue,” ucap Angel mengencangkan cekikannya.
“Gu-gue jelasin Ngel,” balas gadis itu.
Angel melepaskan tangannya dari leher gadis itu. Angel memberi waktu lima menit untuk sang gadis mengatur nafasnya. Setelah cukup, Angel kembali membuka suara. Kali ini dengan suara membentak.
“CEPET NGOMONG! LO BISU?” pekik Angel.
“Besok gue sama yang lain mau ke Villa, acara mensive bonyoknya Lintar. Kita berangkat subuh, sampe sana paling siang. Malemnya langsung pesta barbeque,” ucap gadis itu.
“Bagus. Lo harus ngalihin perhatian anak cowo, supaya gue gampang nyulik Angel. Dan lo tau? Rio berhasil kambur dari penjara,” ucap Angel tersenyum miring.
Shit!
“Jangan sampai lupa cantik,” ucap Angel.
Angel meninggalkannya sendiri. Rasa takut, sedih, kecewa pada diri sendiri, sudah menjadi satu. Harusnya ia tidak melakukan hal seperti ini pada Aurora. Selama ini Aurora selalu baik padanya. Lagi pula kalau sang kekasih tahu, apakah ia masih mau menerima dirinya? Biar lah itu urusan belakangan.
Setelah permainan ini selesai, gue akan pindah ke luar negeri. Maafin gue Aurora, batinnya.
⭐⭐⭐⭐
Partnya pendek, soalnya ide lagi buntu:(.
Makasih yang udah baca💛.
Jangan lupa tinggalin jejak😉.Follow: @jasminth._
13 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerglo Auberon
Teen Fiction(Tahap revisi!) "Kamu jangan kaya senja ya, Ra," ucap Glo. "Kenapa?" "Datang membawa kebahagiaan, lalu tiba tiba pergi membawa kesedihan," ujar Glo. "Tapikan senja balik lagi," ucap Aurora. "Yang namanya perpisahan itu gak ada yang indah, Ra," ucap...