Suasana kantin kali ini lebih ramai dari sebelumnya karena Schedel membiarkan mereka untuk makan sepuasnya. Ya, Schedel meneraktri semua murid SMA GALAXI. Di meja tengah, terlihat Aurora dan keenam sahabatnya sedang menikmati soto dan segelas es teh manis. Tak lupa mereka memerhatikan pacarnya.
Sesekali gelak tawa terdengar dari Glo dan sahabatnya karena Awan menjadi bahan bully-an. Aurora memergoki Glo yang terus memperhatikannya. Dengan sepecat kilat Glo menarik lengan Cano untuk menghampiri meja Aurora. Cano yang sedang merangkul Orion, alhasil Orion ikut tertarik. Jadlah aksi tarik-tarikan.
“Pulang sekolah, ke rumah ya, Ra. Disuruh Mamah,” ucap Glo.
“Aku izin Bunda dulu,” jawab Aurora.
“Ga usah, aku udah izin ke Bunda,” kata Glo.
Aurora menganggukan kepalanya dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda.
“Ikut dong, Glo,” ucap Lintar.
“Ga boleh, ini khusus menantu dan mertua,” balas Glo.
“Huuuu.” Lintar mendapat sorakan dari Langit.
“Ra, makanan lo gue yang bayar ya,” ucap Carin.
“Emangnya kenapa?” tanya Aurora.
“Gapapa, sekali-sekali,” balas Carin.
“Lah Rara doang? Kita engga?” tanya Rain.
“Bayar sendiri,” kata Carin berdiri dari kursinya.
“Pacar lo kesambet, No?” tanya Pelangi.
“Sttt! Dia lagi aneh, biarin aja,” jawab Cano.
“Ahaha parah lo.” Bella tertawa kencang.
“Plis deh Bella, ini tuh ga lucu. GA LUCU.” Matahari menekankan diakhir kalimat.
“Suka-suka gue lah,” balas Bella mengibaskan rambutnya.
“Ewh so cantik,” ujar Awan.
“Gue emang cantik.” Bella mengedipkan matanya berkali-kali.
“Idih cacingan lo?” tanya Glo.
“Yon, temen kamu aku bunuh ya.” Izin Bella.
“Kamu nanti yang aku tusuk,” balas Orion.
“MAMPUS!” ujar mereka semua.
⭐⭐⭐⭐
Kedatangan Aurora di rumah Glo selalu disambut baik dengan Lilis. Aurora tersenyum dan memberi salam pada Lilis. Aurora dipersilahkan masuk, tak lupa Glo yang membawa beberapa cemilan untuk menemani mereka ngobrol.
Glo menaiki tangga menuju kamarnya, ia mengganti seragamnya dengan baju santai. Kaos hitam dan celana kolor yang sering laki-laki itu pakai. Aurora membawa minuman dari dapur dan membawanya ke ruang tamu.
“Kamu sudah makan, Ra?” tanya Lilis.
“Sudah, Mah,” balas Aurora.
“LIAAA ADA KA RARA NIH. TURUN WOY." Glo berteriak agar Arzellia mendengar suaranya.
“Ga usah teriak juga kali,” jawab Arzellia yang sedang menuruni tangga.
“Halo, Ka,” ucap Arzellia menyapa Aurora.
“Hai cantik.”
“Ka, habis ulangan nanti Kaka pulang kampung apa engga?” tanya Arzellia.
“Engga, emang kenapa?” tanya Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerglo Auberon
Teen Fiction(Tahap revisi!) "Kamu jangan kaya senja ya, Ra," ucap Glo. "Kenapa?" "Datang membawa kebahagiaan, lalu tiba tiba pergi membawa kesedihan," ujar Glo. "Tapikan senja balik lagi," ucap Aurora. "Yang namanya perpisahan itu gak ada yang indah, Ra," ucap...