17 ||Aerglo Auberon||

40 6 0
                                    

Pernah ga si kalian ngerasa penting bangat dihidup seseorang? Sampe-sampe masalah kalian aja mereka yang ikut turun tangan

⭐⭐⭐⭐


Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas dan pulang ke rumahnya masing-masing. Glo samapi di rumahnya dan menyalami punggung tangan Lilis. Lalu menaiki tangga dan memasuki kamarnya untuk mengganti seragam dengan baju santai. Setelah itu Glo menuruni tangga dan disamping Arzellia.

“Nonton apa Li?” tanya Glo.

“Abang serius gatau Lia lagi nonton apa?” tanya Arzellia.

“Abang tau, nonton upin ipin kan?” tanya Glo sambil memainkan rambut adiknya.

“Abang ko udah tau nanya si? Ngeselin tau.” ucap Arzellia.

“Dih ngambek.”

“Ambilin abang minum dong Li, abang haus.” ucap Glo.

“Aku bukan boneka mu bisa kau suruh-suruh dengan seenak mau mu.” ucap Arzellia menyanyikan lagu yang sedang tranding.

“Nyanyi apansi?” tanya Glo.

Arzellia membuka aplikasi youtube lalu menunjukan video itu pada Glo “Lia liat disini bang.” ucap Lia.

“Lia bisa baca?” tanya Glo.

“Masa Lia udah 7 tahun gabisa baca.” ucap Arzellia.

Glo mengambil ponsel itu dan membaca satu-satu komentar disana.

“When ema lu nyuruh ke warung
Ema : Di, beliin ema bawang ke warung
Didi : Aku bukan boneka bisa kau suruh-suruh dengan seenak mau mu” guman Glo.

“Tadi Lia baca-baca komentarnya bang, jadi Lia praktekin ke abang.” ucap Arzellia tertawa.

“Serah kamu de.” ucap Glo bangkit dari duduknya.

“Udah tua ko baperan!” ucap Arzellia.

Glo menoleh kearah Arzellia lalu menggelitiki tubuh adiknya hingga Arzellia menangis. Lilis yang mendengar tangisan anaknya pun menghampiri ke ruang keluarga.

“Lia gabisa nafas Glo!” ujar Lilis menjewer telinga Glo.

“Ad-aduh mah sakit, ampun.” ucap Glo memegangi telinganya.

“Bagus mah tarik aja sampe telinganya putus!” ucap Arzellia sambil mengahpus air matanya.

“Cengeng!” ucap Glo sambil menarik pelan rambut Arzellia.

“Dasar edan!” teriak Arzellia menggema diruangan itu.

“Lia gaboleh gitu sama abang.” ucap Lilis memerngati.

“Maaf mah.”

⭐⭐⭐⭐

“Hareudang hareudang hareudang”

“Panas panas panas”

“Selalu selalu selalu”

“Panas dan hareudang”

Cano dan Awan bernyanyi bergantian. Sekarang mereka sedang berada di markas dengan anggota yang lain. Tidak ada tempur, hanya ingin berkumpul saja. Suasana sangat sepi, membuat mereka sangat bosan dan tidak tahu harus melakukan apa.

Mereka hanya duduk-duduk santai sambil membahas hal tidak penting. Lintar keluar markas karena ingin membeli minuman dingin. Saat akan melewati gang yang tak jauh dari markas mereka, Lintar melihat Angel dan kedua temannya yang sedang berbicara dengan seorang Gadis.

Aerglo AuberonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang