Hari ini, aku merasa dunia berhenti berputar. Aku kehilangan sebagian semangat hidupku, aku tidak menyangka kalau pahlawanku pergi secepat ini.
⭐⭐⭐⭐
Glo, Aurora, dan keluarganya telah sampai di sekolah Arzellia. Acara yang begitu mewah dan padat membuat mereka kesulitan untuk mencari tempat duduk. Untung saja semua kursi sudah ditata rapih dan diberi nomor sesuai dengan absen yang mereka tulis di depan sekolah tadi.
Acara di mulai dengan sambutan kepala sekolah, ucapan rasa syukur, dan acara penting lainnya. Drumband menjadi pembuka awalnya lomba, setelah itu pembacaan puisi dari perwakilan setiap kelas. Lalu dilanjutkan dengan tari-tarian, lomba bernyanyi dan masih banyak lagi.
Nama Arzellia dipanggil, dan gadis itu melangkahkan kakinya menaiki panggung. Menatap semua orang yang menonton dan mendengarkan suaranya hari ini. Melihat ke arah Mamah, Papah, Glo, serta Aurora lalu Arzellia tersenyum karena melihat keluarganya memberi semangat.
Suara piano terdengar, Arzellia mulai menggerakan kakinya ke kanan dan ke kiri, tersenyum lebar kepada mereka semua.
Satu-satu
Daun-daun
Berguguran
Tinggalkan tangkainyaSatu-satu
Burung kecil
Beterbangan
Tinggalkan sarangnya
Jauh, jauh, tinggi ke langit yang biruAndaikan aku punya sayap
Ku kan terbang jauh
Mengelilingi angkasa
Kan ku ajak ayah bunda ku
Terbang bersama ku
Melihat indahnya duniaSemua orang bertepuk tangan dengan meriah, Arzellia menundukan kepala sebagai tanda hormat. Masing-masing dari mereka melemparkan satu tangkai bunga mawar yang warnanya berbeda-beda. Arzellia turun dari panggung dan menghampiri kedua orang tuanya.
“Suara kamu bagus,” puji Aurora.
“Makasih, Kak. Suara Kakak juga bagus,” ucap Arzellia.
Acara semakin ramai dan sangat lancar. Mereka semua menikmati setiap perlombaan yang ditampilkan. Setelah semuanya lomba selesai, pembawa acara langsung menyebutkan siapa saja yang menang dalam perlombaan tersebut.
“Oke, juara ketiga lomba menyanyi jatuh kepada … Adelia Putri. Selamat untuk Adel dan dipersilahkan naik ke panggung,” ucap pembawa acara.
“Selanjutnya, juara kedua lomba menyanyi jatuh kepada ….” Pembawa acara itu menggantungkan ucapannya.
“Waduh siapa ya, Kak Dela,” ucap pembawa acara yang satunya.
“Kiyara Amelia. Selamat untuk Kiyara dan dipersilahkan naik ke panggung,” ucap Kak Dela, pembawa acara.
“Pah, kalau Lia gak menang gimana?” tanya Arzellia.
“Gapapa, Sayang. Papah tetap bangga sama kamu.” Rafa mencium pucuk kepala Arzellia.
“Juara pertama lomba bernyanyi, jatuh kepada ….”
“Kita sebut namanya bareng-bareng ya, Ka,” ucap Kak Adel.
“Arzellia Aquila, selamat untuk Arzellia dan dipersilahkan naik ke panggung.”
Arzellia maju dan naik ke panggung. Kepala sekolah memberikan piala, piagam, dan sertifikat kepada Arzellia. Glo mengambil kamera dan memotret wajah bahagia Arzellia.
Setelah acara selesai, Glo dan keluarganya berniat untuk makan di luar. Aurora tidak bisa ikut karena Gaza menjemputnya. Rafa melajukan mobil kesalah satu resto bintang lima. Saat akan melewati lampu merah, mobil yang mereka tumpangi tidak bisa berhenti karena remnya blong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aerglo Auberon
Teen Fiction(Tahap revisi!) "Kamu jangan kaya senja ya, Ra," ucap Glo. "Kenapa?" "Datang membawa kebahagiaan, lalu tiba tiba pergi membawa kesedihan," ujar Glo. "Tapikan senja balik lagi," ucap Aurora. "Yang namanya perpisahan itu gak ada yang indah, Ra," ucap...