26 ||Aerglo Auberon||

29 5 2
                                    

Pusing. Itulah yang sekarang dirasakan oleh Aurora. Betapa terkejutnya saat Aurora melihat kondisi Refa yang bahkan lebih parah dari dirinya. Luka lembam disekitar pipi, kening yang mengeluarkan darah, tangan yang terluka seperti tergores pisau. Aurora ingin menghampiri Refa, namun dirinya diikat dan mulutnya pun ditutup dengan solasi hitam.

Refa melihat pergerakan dari Aurora. Sebisa mungkin Refa tersenyum agar Aurora tidak khawatir padanya. Posisi Refa sama seperti Aurora. Diikat, namun mulutnya tidak ditutup.

"Gue gapapa Ra," ucap Refa.

"Mpphh mph mphh," ucap Aurora tidak jelas.

"Serius Ra gue gapapa."

Tap

Tap

Tap

Suara langkah sepatu semakin dekat dengan keberadaan Aurora dan Refa. Saat pintu dibuka, terlihat Angel, Melati, dan Farah yang membawa gunting serta pisau kecil. Mereka bertiga menuju Aurora, membuat Aurora semakin takut.

"Gimana sayang? Kepalanya masih sakit?" tanya Angel.

"ARGHH." Aurora berteriak ketika Farah menarik paksa solasi dari mulutnya.

Darah segar mengalir dari sudut bibir Aurora dan menetes ke lantai. Angel mengambil tisue dari sakunya dan membersihkan luka Aurora dengan lembut.

"Gue udah muak bangat sama lo Ra. Kita mulai main sekarang aja gimana?" tanya Angel mengambil gunting dari tangan Melati.

"Teh," panggil Refa.

"Diem lo!" bentak Aurora.

"Teteh ga boleh kaya gini. Teteh harus iklasin Glo sama Rara," ucap Refa.

"Gue ga butuh ceramahan lo, anak kecil."

"Kalau Teteh ngelakuin hal-hal jahat ke Rara, terus Glo tau gimana?" tanya Refa.

"Gue ga peduli," balas Angel.

"Atau rahasia Teteh mau aku bongkar?" tanya Angel.

"Rahasia apa?" tanya Aurora.

Refa menatap Angel, ia berharap ancamannya ini berhasil membuat Angel berhenti menyakiti Aurora. Angel berfikir sejenak, namun hasutan yang keluar dari mulut Melati membuatnya semakin gila untuk mendapatkan Glo.

"Ga usah didengerin omongan si Refa. Inget Ngel, Glo cuma milik lo dan ga boleh ada yang ngerebut lo dari dia," ucap Melati berbisik di telingan Angel.

Brek

Angel menggunting baju Aurora hingga perut gadis itu terlihat. Aurora menendang dada Angel, namun dengan cepat Farah memukul kepalanya dengan balok kayu membuat pandangan Aurora kabur.

"Teh, Refa mohon berhenti," ucap Refa yang terus menangis.

Angel menulikan pendengarannya. Ia mengambil pisau kecil dan mulai menggoreskan kaki mulus Aurora. Angel membentuk tanda X dikaki Aurora. Lalu lanjut kelengan Aurora. Angel menggoreskan pisau itu dari lengan atas hingga siku.

"ANGEL SAKIT ARGH." Aurora berteriak kesakitan, namun Angel tidak peduli.

Angel menatap wajah cantik Aurora, membuat Aurora was-was. Karena takut Angel melukai wajahnya. Melati menahan pergerakan Aurora agar Angel lebih leluasa melukainya. Angel mulai menggorekan pisau itu kepipi kanan Aurora.

"Angel tolong udah," ucap Aurora meringis kesakitan.

"Muka lo terlalu cantik. Gue akan ngancurin muka lo biar Glo ga suka sama lo!" bentak Angel.

Aerglo AuberonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang