22 ||Aerglo Auberon||

27 6 0
                                    

Gue saranin, lo harus lebih hati-hati Aurora.
-B.

Aurora membaca secarik kertas di mejanya. Aurora tidak paham mengapa ada yang mengirimnya tulisan seperti ini. Apakah ia kena teror? Atau hanya orang iseng?

Semenjak kejadian bully di lapangan, banyak kejadian aneh menimpa Aurora. Seperti sekarang contohnya. Sudah dua kali Aurora mendapat surat seperti itu. Yang pertama surat berbentuk pesawat yang masuk lewat balkon kamarnya.

Mulai sekarang, lo bakalan nerima selembar kertas di meja sekolah.
-B

Kurang lebih seperti itu isinya.

“Ngapain lo Ra? Masih pagi udah ngelamun.” Aurora segera meremas kertas itu dan memasukannya kesaku rok-nya.

“Kepo lo Tar,” balas Aurora.

“Pulang sekolah gue main ke rumah lo ya Ra,” ucap Matahari.

“Sendiri?”

“Nanti gue ajak yang lain,” ucap Matahari sambil mengeluarkan ponselnya.

Aurora tidak menjawab, ia masih memikirkan siapa orang dibalik tulisan itu? Tidak mungkin kalau laki-laki, karena tulisannya sangat rapih seperti perempuan.

“WOY LIAT PR KIMIA DONG.” Bella berlari dari arah pintu ke mejanya.

“Lah ada pr?” tanya Rain yang baru saja datang.

“Ada jir di buklis. Banyak bangat sumpah.” Teriak Bella heboh.

“Ngi liat dong,” ucap Rain memasang wajah melas.

Pelangi menghembuskan nafas kasar, selalu saja seperti ini setiap ada tugas, “Jangan lama.”

“Aw baik bangat deh sahabat gue,” ucap Bella.

“Lah ada pr?” tanya Carin.

“Ada, cepet kerjain,” ujar Bella yang fokus menulis.

“Temen lo Ra,” ucap Pelangi.

“Temen lo juga Ngi.”

⭐⭐⭐⭐

Lintar memesan dua belas manguk bakso, sedangkan Glo memesan dua belas gelas es teh. Mereka duduk di bangku kantin paling pojok, karena di sana tidak terlalu ramai. Mereka menikmati makanannya sambil bercanda gurau.

“Glo lo tau ga?” tanya Cano serius.

“Engga.”

“Paa lo ga masuk sekul, ada kejadian luar biazah,” ujar Cano dengan nada alay.

“Apaan dah?” tanya Glo.

“Si Angel sama dua temennya ngebully Aurora di tengah lapangan. Aurora disiram, roknya digunting, dipermaluin dah pokonya,” ucap Cano

“Goblok lu No.” Langit melempar kulit kuaci kearah Cano karena mengadukan hal tersebut ke Glo.

“Kenapa baru ngomong sekarang?” tanya Glo.

“Lo semuakan gue suruh buat jagain Rara di sekolah. Kenapa masih aja kena bully sama si Angel?” tanya Glo.

“Glo, aku yang mau. Aku yang suruh mereka jangan kasih tau kamu.” ucap Aurora.

“Kenapa?”

“Aku ga mau kamu kasar sama cewe.” Aurora menundukan kepalanya karena tidak berani mentap Glo.

“Aku ga akan kasar kalau dia ga mulai duluan Ra,” ucap Glo.

“Ga usah diladenin ya Glo,” inta Aurora.

Aerglo AuberonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang