Kau berjalan kearah perkantoran. Kau membuka pintu sebuah ruang kerja kemudian menutupnya dengan sangat keras. Sehun terkaget.
"Viola, apa yang kau lakukan?"
"Tanyakan pada dirimu! Apa yang kau telah lakukan padaku!" Sehun berdiri dengan kesal. Mendekatimu.
"Apa yang kulakukan?" Kau berdiri dihadapannya dengan sangat marah."Kembalikan ponselku!" Kau berteriak marah didepan wajahnya. Sehun mengerutkan dahi bingung.
"Kau menuduh ku mengambil ponselmu? Kau gila!" Sehun menjauh.
"Hanya kau yang tau aku bersama Suga, hanya kau yang bersamaku saat makan siang. Hanya kau yang punya motif." Sehun memukul mejanya membuatmu tercekat.
"Aku mencintaimu Viola. Aku masih mencintaimu. Aku cemburu melihatmu bersama Suga. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Tapi aku tak melakukan hal serendah itu untuk mendapatkan mu kembali." Sehun menatapmu dalam.
"Sekali tak setia, kau kehilangan kepercayaan ku soal hati, Sehun." Kau keluar ruangannya dengan sangat kacau. Kau kembali membanting pintu ruangan mu.Kau duduk dengan kasar di kursi ruangan mu. Apakah yang Sehun katakan benar bahwa bukan dia yang melakukan itu? Apakah kau yang salah menuduhnya tanpa bukti akurat? Kau mengacak-acak rambutmu kesal. Ponselmu berdering.
"Oppa kau dimana?!" Kau menangis terisak."...."
"Aku akan kesana." Kau mengusap air matamu, menata make up dan dirimu, kemudian menuju kamar Suga.
Ketika pintu dibuka, kau melihat Suga menatapmu iba.
"Apa kau tak apa?" Suga bertanya sambil memelukmu.
"Maafkan aku, aku kacau saat ini. Aku... Ahhhh entah lah!" Kau duduk di tepi ranjang menatap pintu kaca yang terbuka lebar dengan pemandangan lautnya."Aku tadi melabrak Sehun." Suga mendekatimu.
"Apa?!"
"Hanya dia yang tau kita pacaran, hanya dia yang bersamaku saat makan siang. Hanya dia yang punya motif." Kau menjelaskan alasanmu.
"Kenapa kau begitu ceroboh? Apa yang kau pikirkan?" Kemarahan Suga membuat mu menatapnya jengkel.
"Aku tak mau hal buruk mendatangi kita oppa, aku pendatang, aku orang asing, aku datang untuk bisnis, aku punya pekerjaan yang sedang ku perjuangkan."
"Hanya itu alasanmu?" Kau menatapnya.
"Oppa, aku butuh citra bagus untuk hotel ku bukan skandal." Suga sangat marah dengan alasanmu.
"Oke, aku tau, maafkan aku. Aku menempatkan mu pada masalah." Kau menangkap signal berbeda dari nada bicara Suga.
"Oppa, apa kau ragu dengan alasanku?" Kau memastikan pikiranmu. Suga menatapmu sangat tajam.
"Maaf, biarkan aku membantumu menangani masalah ini. Kau bekerjalah dengan baik." Kau dekati Suga menyentuh punggungnya kemudian mencium punggungnya.
"Aku tau kau pikir aku tak memikirkan hubungan kita lebih dari apapun kan?" Tanganmu mendekap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Suga! Saranghe!!
FanfictionBeberapa bab sungguh bukan konsumsi under 21 ya.. Perlu kebijakan membaca.. Jika nama tokoh sama, karena aku suka mereka.. Dukungan kalian buat baca vote komentar sangat membuatku bersemangat. Kisah cinta Suga dan gadis luar biasa. FF.3