Aku Merasa Tak Berguna(21)

672 15 0
                                    

*apartemen*
"Baby, ayo bikin bayi!" Kau menoleh pada Suga yang berkata dengan terus terang kali ini. Kau terpekik melihatnya telanjang bulat keluar dari kamar mandi. Suga langsung menerkam mu.

"Oppa! Kau memang mesum!" Mulutmu langsung disumbat bibirnya membuatmu tak bisa bicara.

Tangannya melepaskan celana pendek piyama mu beserta CD mu. Tanpa pemanasan lama, Suga menghentakkan pinggulnya menerobos vagina mu. Kau merasakan sensasi nikmat permainan kasarnya. Kau mengerang nikmat.

Kau membalikkan tubuh Suga dan mengambil alih permainan. Kau meliukkan pinggul mu di atas badan Suga.

"Ahhhh.. Ahhhhh.. Kau bisa liar ternyata baby.. Aku sukkkaa... Ahhhh..."

"Jangan tutup matamu Min Yoongi aku juga tak mau kau bayangkan wanita lain jika sedang bercinta denganku." Kau mempercepat tempo pinggul mu.

"Kau.... Nikmat baby.... Ahhhh.. Ahhhh." Suga duduk menciumi dan melumat dada mu. Sensasi yang kau rasakan menjadi berlipat nikmat karena kekasaran permainannya." Akhirnya kalian tertidur lelah.
.
.
.
.

Pagi hari kau bangun lebih dulu dari Suga dan sudah bersiap di depan kaca. Suga memelukmu dari belakang.

"Oppa sudah bangun?" Kau memeluk tangannya.

"Iya, junior ku juga." Kau terkikik geli.

"Oppa mau lagi?" Kau membalikkan badanmu menghadapnya kemudian kau menciumnya. Suga meringis malu.

"Kenapa oppa malu? Aku sudah melihat semuanya." Kau berbicara persis sepertinya dulu.

"Kau cepat belajar baby." Suga mengunci mu didinding. Dia membuka bath rope mu kemudian mengangkat salah satu kakimu dan menusukkan penisnya dalam. Kau memeluknya erat sambil mendesah.

"Sensasinya akan lain jika kita dengan posisi ini baby. Kau pasti puas." Kau mendesah nikmat setiap kali Suga menghentakkan penisnya kuat.

"Vagina mu makin sempit jika posisi begini baby... Aku tak kuat lagi..."

"Ahhh... Ahhhh... Oppa.. Aku mau sampai.... "

"Ayo baby.. Kita sama sama... Ahhh.. Ahhhhh... Ohhhh.. Ahhhh... " Kalian kembali berkeringat nikmat.

"Oppa aku harus mandi lagi karena mu." Suga menggendong mu kekamar mandi kembali.

"Baby, kau belum hamil juga? Aku merasa aku tak berguna, atau kita ke dokter untuk periksa saja?" Suga sudah merancau macam-macam pagi itu sambil membantu mengeringkan rambutmu.

"Oppa, menikah saja belum sudah hamil lebih dulu." Gerutu mu.

"Kau tidak minum pil anti hamil kan?" Suga bertanya curiga.

"Oppa kalau aku hamil, masalah lain akan muncul. Aku sibuk dengan hotel dan oppa belum mendapat ijin agensi." Suga menghentikan aktivitasnya.

"Kau minum pil itu? Sejak kapan?" Suga menaikkan intonasi suaranya.

"Tidak oppa, aku tidak minum apa pun. Jika oppa berkeras mari kita kita sama-sama berjuang menyelesaikan semua pekerjaan kita kemudian kita pikirkan bagaimana baiknya." Kau memberikan tantangan.

Min Suga! Saranghe!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang