Jaga Putriku

231 11 0
                                    

Tak ayal, malam itu juga agensi Suga mendapat serangan pertanyaan di semua akun sosial media mereka, telpon terus berdering. Komentar penggemar BTS bermunculan. Komentar negatif, positif, mendukung, menghujat tak terelakkan.

Kau dan Suga menunjukkan profesionalisme kalian malam itu. Kalian tak bisa mengabaikan pekerjaan dan kontrak. Kau berbaur dengan para undangan. Mereka menyelamati mu karena hotel dan keberanian mu mengakui hubungan dengan artis. Kau hanya tersenyum kecut.

Kau masih di ballroom ketika semua tamu undangan telah berpamitan. Hari ini mereka semua membawa pulang dua cerita tapi kau yakin cerita pengakuan mu akan lebih menarik daripada mengenai hotel.

Ponselmu berdering. Nama ayahmu disana. Kau mendengus, berita itu telah sampai di New York dimana orang tuamu tinggal. Kau meminta disambung kan ke layar besar.

"Hai dad..!" Kau menyapa seperti biasa. Member BTS, Sehun, dan beberapa karyawan yang sedang clear up masih didalam ballroom dan kau cuek saja menerima telpon dengan cara tak biasanya.

"Finally, dad dengar kau berkencan lagi. Kau menyembunyikan hal itu dari dad?" Kau nyengir.

"Dad, kalian di Hawaii?" Matamu menangkap background berbeda.

"Iya sweetheart, kami sedang honeymoon." Suara ibumu terdengar bersamaan tampak wajah cantiknya di layar. Kau menggeleng lemah tak percaya.

"Sudah saatnya anak-anak yang mencari uang dan orang tua yang menghabiskan, bukan? " Orang tuamu terkekeh-kekeh.

"Dad, grand opening seperti itulah jalannya. Aku juga bingung mau menilainya bagaimana." Katamu sangat pasrah.

"Tak usah kau pikirkan, grand opening hanya formalitas, kau dan Suga yang akan menjadi magnet hotel. Dad yakin hotel akan ramai. Sekalian saja jadikan BTS brand ambassador hotel." Kau melotot kearah ayahmu, idenya selalu brilian.

"Stop soal bisnis. Mana yang bernama Suga?" Ibumu bertanya. Kau menggandeng Suga untuk kedepan layar ponselmu.

"Waaww, Hi son, jaga baik-baik anak perempuan ku, atau aku akan kesana dan membuat perhitungan dengan mu." Ibumu mengancam dengan nada tak sungguh-sungguh.

"Moooommm." Kau merengek.

Suga tersenyum sambil mengangguk mengerti.
"Ya bu, saya akan menjaganya." Janjinya membuat orang tuamu mengangkat jempolnya.

"Sweetheart, kami akan ke Indonesia untuk negosiasi, kau akan meneruskan jika dad sudah selesai semua, ok?" Kau mengangkat jempolmu.

"Kapan kau akan mengajak Suga ke rumah? Perkenalkan secara formal pada kami dan saudara-saudara mu." Ibumu bertanya.

"Aku tak yakin kapan, mereka sangat sibuk, mungkin kalian harus membuat janji dengan agensi mereka dulu untuk bisa bertemu Suga." Suga melotot mendengar candaan mu.

"Woooaahhh, begitukah? Dad kenal dengan pemilik agensi itu, dad baru saja menelponnya, dad bilang kalau kau anak kedua dad, dan dia mengatakan tak apa jika kalian berpacaran." Kau dan Suga beradu pandang.

"Dad, aku sudah cukup dewasa untuk punya privasi bukan?" Suga menggenggam tanganmu.

"Pak, bu, terimakasih sudah menolong kami, kami sangat hargai. Saya berjanji akan menjaga Viola dengan baik. Kami akan kabari kembali kapan kami akan ke New York." Suga meyakinkan orang tua mu dengan sangat rendah hati.

"Jika kau sibuk, kami yang akan datang, tenang saja bung!"

"Dad! Se urgent itukah sampai harus datang kesini?" Kau marah dan malu atas desakan orang tuamu.

"Kau harus cepat menikah. Bukan begitu Suga?" Ibumu membuatmu tersandar lesu.

"Kau harus lakukan sesuatu agar dia cepat menikah Suga." Permintaan ibumu membuat Suga malu.

"Oke, ini sudah keluar jalur, kami pergi. Love you mom, dad!" Kau mengakhiri panggilan sepihak.

Suga tersenyum penuh menatapmu. Kau meninggalkannya menuju pintu dengan hati tak tenang. Kau sungguh tau pria mesum itu akan mengerjai mu malam ini.

"Apakah kalian akan tetap disini oppa?" Kau menatap member BTS yang sedang menggoda Suga.

Min Suga! Saranghe!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang