Ponselmu masih tak bisa dihubungi. Suga telah berhasil menguasai emosi dan pikirannya. Dia melambatkan sedikit laju mobilnya dan terus mendial nomor ponselmu.
Kau menyadari kantong blazer mu ringan. Kau meraba mencari ponselmu. Panik tergambar dari wajahmu.
"Bu Viola anda mencari sesuatu?"
"Ponselku tidak ada." Pertanyaan petugas polisi membuat semua mata menatapmu. Polisi saling pandang.
"Dimana anda terakhir kali melihat ponsel anda?""Aku terakhir kali di restoran lobby masih membawa ponselku." Polisi mencoba menelpon ponselmu.
"Tidak aktif kapten.""Kita bisa mencari di resto." Polisi dan kalian semua turun menuju resto.
"Kami akan terus melacak posisi ponsel Anda bu, kami akan mengabari hasilnya nanti." Polisi berpamitan dengan 2 tugas berasal dari hotel mu. Kau terduduk lemas di kursimu.
Ponselmu adalah barang berharga mu. Semua data bisa kau dapatkan dari back up, tapi foto dan vidio mu bersama Suga akan menyulitkan kalian jika tersebar. Pikiranmu terpecah dengan masalah yang terus muncul di hotel mu.
"Bu Viola, ada tamu untuk anda." Sekretaris Sehun memberitahu. Kau memutar kursimu. Kau menatap Suga. Kau berlari kearahnya menangis sambil memeluknya.
Sekretaris Sehun melihat kalian dengan mulut terngaga kaget, kemudian menutup pintu ruangan mu.
Suga memelukmu erat, membiarkan kau menangis didadanya. Tangan besarnya menelusuri rambut sesekali menepuk bahumu tanpa bicara.
Kau melepaskan pelukanmu. Suga menatap wajahmu yang masih basah berair mata. Suga tersenyum. Kau mengangkat wajahmu kemudian Suga mencium kening mu.
"Kau sudah baikan?" Kau malah mau menangis lagi. Dia hanya nyengir."Aku disini. Jangan kawatir."
"Oppa ponselku hilang."
"Hah? Kau menangis karena ponselmu hilang?" Suga menengadah sambil tersenyum kecut.
"Ada foto dan vidio kita." Kau mulai menangis lagi. Suga tak menyangka kau menangisi hal kecil seperti ini. Suga mencubit pipimu gemas.
"Aku akan membelikan 10 ponsel baru kalo kau mau."
"Bukan ponselnya aku juga beli sendiri.""Lalu foto dan vidionya?" Ujar Suga menatapmu dengan senyum manisnya.
"Aku akan berpose lagi dan kita akan membuat vidio baru. Itu tidak sulit. Ayolah sayang, kau membuatku ingin menerkam mu disini." Kau melirik kesal.
Suga duduk santai menyilangkan kakinya.
"Aku lari dari ruangan PD-nim langsung kesini karena berita di TV, dan kau menangisi ponselmu? Waahhh sungguh tak bisa dipercaya." Suga menggelengkan kepalanya. Kau cemberut.
"Kau dimarahi PD-nim karena kita?" Kau mengeringkan air matamu dengan tissu dan menyimak ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Suga! Saranghe!!
FanfictionBeberapa bab sungguh bukan konsumsi under 21 ya.. Perlu kebijakan membaca.. Jika nama tokoh sama, karena aku suka mereka.. Dukungan kalian buat baca vote komentar sangat membuatku bersemangat. Kisah cinta Suga dan gadis luar biasa. FF.3