Tantangan Lagi

222 12 0
                                    

*ditempat lain*
"Sepertinya rencanamu malah berbalik padamu sendiri."

"Diam kau! Bukannya ikut berpikir malah kau menyalahkan ku."

Dua manusia berdebat sambil duduk dalam mobil yang sama.

"Apa kau masih punya rencana? Sepertinya rencana mu selalu mental." Wanita itu menatap si pria sinis.

"Tidak bisakah kau diam oppa?"

"Sudahlah Yoona, oppa tak ingin kau lebih terluka. Yoongi sampai sekarang masih bertahan dengan Viola. Oppa sudah merelakan mereka." Yoona menatap kakaknya tak suka.

"Oppa, kau tau bagaimana kami dulu kan? Jika bukan karena appa yang mengirim ku ke Inggris maka aku masih bersama Min Yoongi sekarang." Sehun menatap adiknya dengan iba. Dia sangat mengerti perasaan gadis itu sekarang.

"Kau tau, mungkin ini adalah takdir. Ketika mantan kita berdua ternyata sepasang kekasih sekarang." Sehun tersenyum kecut menertawai keadaan.

"Aku masih mencintainya, aku bisa mendapatkan dia kembali oppa, aku tak mau menyerah sepertimu." Yoona membulatkan tekad.

"Mana ponsel Viola, oppa akan kembalikan padanya kemudian oppa akan meminta maaf. Hentikan permainanmu, oppa takut kau akan makin terluka." Yoona menatapnya marah kali ini.

"Tak akan pernah sampai mereka berpisah." Tegasnya.

"Orang tua Viola sudah merestui mereka Yoona. Tak ada lagi yang bisa kau lakukan. " Sehun masih mengingatkan.

"Orang Tua Yoongi oppa tak suka wanita asing." Sehun menatap adiknya tak percaya.

*dorm BTS*
"Eomma, aku mencintainya dan dia mencintaiku. Itu cukup bagi kami." Suga mendapat telpon dari ibunya.

"Dia bukan wanita Korea, dia tak tau budaya kita nak!" Ibunya berkeras.

"Eomma, bisakah kau mendukungku? Kami hanya perlu restu dari kalian. Kami saling mencintai." Suga mendebat ibunya.

"Min Yoongi, karenanya kau sudah berani bertengkar dengan ibumu sendiri. Wanita macam apa yang kau cintai itu??" Ibunya mempertahankan pendapatnya. Suga memegang kepalanya.

"Eomma, kau belum mengenalnya. Kau tak tau siapa dia. Kau tak tau betapa hebatnya dia." Suga membelamu.

"Kau mau bilang dia lebih di atasmu? Apa kau tak takut dia akan menginjak harga dirimu suatu hari nanti?" Suga terhenyak dengan perkataan ibunya.

Kau wanita yang dicintainya punya kuasa, punya karir, punya uang, dan pendidikan layak.

Tidaklah suatu hari nanti kau akan lebih hebat darinya? Apakah dia masih bisa mempertahankan harga dirinya ketika dia berdiri di sampingmu? Akankah kau tetap menghormatinya sebagai seorang laki-laki?

"Nak, pikirkan lagi ketika kau mencintai dan melabuhkan hatimu pada wanita yang berkuasa, maka suatu hari nanti kau akan dibawah kontrolnya. Dia orang asing yang didik bukan dengan budaya kita, Yoongi. Kau tak pernah tau bagaimana orang tuanya mengajarinya menghormati pria. Eomma hanya tak ingin kau menyesal. Ohh ya, eomma beberapa hari yang lalu dengar bahwa Yoona pulang ke Korea. Apakah kau tak ingin menemuinya dan kembali bersama?" Yoongi mendengus.

"Eomma, kami tak dapat restu dari appanya, aku tak ingin berjuang untuknya, aku ingin berjuang bersama Viola." Suga tau penolakannya membuat ibunya sangat kesal.

"Baiklah jika itu maumu. Berjuanglah mendapatkan restu eomma." Panggilan terputus.

Min Suga! Saranghe!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang