Kau Tak Menyentuh Pembalut Mu(21++)

403 12 0
                                    

Kau dan Suga berpamitan dan menuju bandara untuk kembali ke Seoul. Ibu Suga meminta kalian untuk menginap, tapi karena Suga ada acara di TV maka kalian tetap pulang.

"Apa yang kau pikirkan baby? Ingin seperti bibi yang membanggakan paman?" Suga menirukan mu dengan nada lucu. Kau memukul lengannya pelan karena malu.
"Kau kompetitif sekali." Penilaian Suga membuatmu berbinar.

"Kulakukan yang terbaik untuk mempertahankan mu oppa." Suga tersenyum di balik maskernya.

*ditempat lain.*
Yoona membanting tasnya diranjang. Dia mondar-mandir kesal. Semua rencananya tak pernah berhasil. Buka Yoona jika tak berjuang hingga penghabisan.
Dia menggeram kesal.

*rumah kalian*
Kau bersandar di ranjang bersiap untuk tidur, ketika ponselmu berbunyi. Nomor baru muncul dilayar mu.
"Oppa, apa kau kenal nomor ini?" Suga mengambil ponselmu di tanganmu.

"Hallo... Hallo.. Siapa ini?" Dia memandang mu heran lalu akhiri panggilan itu.

"Dia tak bersuara?" Kau menatapnya.
"Mungkin iseng."

"Atau penggemarmu yang marah padaku?" Suga mendekatimu.
"Kalau mereka marah lalu kenapa? Tak usah dipikirkan. Ayo istirahat, oppa ingin." Kemesuman nya langsung terdeteksi oleh otakmu. Kau membuka bajumu sendiri kali ini. Suga malah terbahak-bahak.

"Apa aku lucu? Katanya mau meniduri ku. Ayo!" Ekspresi polos mu membuat Suga meremas dadamu yang masih terbungkus bra.

"Jangan buka semua, biarkan dalamannya." Suga mendekatkan tubuhnya padamu. Bibirnya mencium bibir mu tangannya bergerilnya di dadamu yang terbungkus bra seperti permintaanya.

"Oppa.. " Kau mendorong tubuhnya pelan.

"Hmm.. " Suga kembali mencari bibir mu.

"Oppa, tunggu." Kau mencegahnya lagi.

"Apa lagi?" Nada suaranya mulai kesal.

"Apa oppa tak menyadari sesuatu?"

"Apa? Kalau kau makin sexy dan berisi? Biarkan saja, itu berarti aku nafkahi mu dengan baik. Kau sejahtera." Suga menurunkan bramu kemudian menjilati punting merah mudamu.

"Aahhhh Suga, kau tak sabaran.. Aku belom selesai bicara." Kau berbicara dengan rasa geli yang nikmat di bagian bawahmu ketika Suga memasukkan jarinya di liang mu dalam celana dalam mu.

"Oppa tak kan biarkan kau bicara selain mendesah dan berteriak nikmat. Nikmati sayang, kau makin gendut!" Kau bahkan tak sanggup untuk tertawa mendengar leluconnya.

Kau balikkan tubuh Suga. Kau mengulum penisnya ketika Suga menjilati vagina mu. Penisnya benar-benar keras sekarang.

"Oppa, aku diatas." Suga memutar butuh mu menciumi dada dan menjilati nipple pink mu sambil mengarahkan penisnya pada lubang nikmatmu. Kau bangun , menggeser sedikit celana dalam mu dan mengisi penis Suga. Merasakan sesak seketika pada vagina mungilmu.

Tangan Suga pada pinggul mu, membantumu mengayun. Suga menatapmu sayu menikmati putaran dan hentakan yang kau pimpin pada penisnya. Dia mencoba membalikkan tubuhmu. Kau menahannya sambil menggeleng.
"Sampai aku orgasme oppa." Kau meremas sendiri dadamu. Menikmati hentakan dan ayunan mu sendiri. Suga sungguh tak dapat menahan nafsu melihatmu liar malam itu. Kau memasukkan jarimu ke mulut dengan seksi, tatapan mu mengintimidasinya untuk bangun dan menghisap dada mulus. Kau sendiri memainkan klitoris mu mencari nikmat tambahan.

Suga tersenyum nafsu melihatmu menikmati permainanmu sendiri. Kau mempercepat hentakan pinggul mu ketika kau rasakan bahwa penis Suga berdenyut dan rasa ingin pipis menyerbu vagina mungil mu.

"Aahhhhhhh.... Ahhh.. Ohhhh. Ohhh" Kalian berteriak bersama menikmati orgasme masing-masing yang bersamaan. Kau masih duduk dengan tegak di atas Suga. Suga menatapmu heran melihat kau malam itu.
"Kau habis nonton film porno baby? Kau lain malam ini." Suga meremas dada mulus mu pelan.

"Aku tak ada waktu nonton begituan. Tapi entahlah aku ingin melakukan itu jadi kulakukan saja."

"Kau tadi mau bilang?" Suga kembali ke topik.

"Oppa perhatikan sesuatu 2 bulan terakhir ini mengenai ku?" Suga berpikir sangat keras.

"Apa aku harus beli test pack?" Kau terbahak mengetahui pikiran kalian sama.
"Kau tak menyentuh pembalut mu 2 bulan terakhir ini." Suga menampakkan gummy smilenya.

Min Suga! Saranghe!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang