Ibu Mu Pun Jangan Mendebat Ku

209 12 0
                                    

Peperangan argumentasi terjadi diruangan kecil didalam resto keluarga Yoongi. Suga masih membiarkan keadaan berlangsung.
"Yoona, apakah kau sudah bekerja? Ku dengar kau lulusan universitas di Inggris." Suga tau niatmu bertanya.
"Ahh ya, apakah kau akan bekerja atau akan menikah saja?" Ibu Suga pun penasaran.
"Aku belum memikirkannya bibi, tapi aku lebih suka menjadi wanita yang mendukung suami. Sepertinya aku akan menjadi ibu rumah tangga saja jika aku menikah nanti."
"Ahh iya, bibi juga berharap menantu bibi tidak lebih tinggi dari Yoongi. Wanita seharusnya dibawah lelaki, bukan begitu Yoongi?" Ibunya mencari dukungan atas inginnya.

"Wahh sayang sekali ya Yoona, kau belajar jauh hingga ke luar negri, namun kembali untuk jadi ibu rumah tangga. Bahkan bibi, punya usaha untuk membantu paman. Ya kan bibi?" Kau memberi pendapat dalam. Ibu Suga kaget dengan manuver mu.
"Ahh.. Aku hanya mengisi kesibukan. Kau sendiri ku dengar punya hotel?" Ibu Suga menanti jawabanmu.
"Ahh iya bibi, aku bekerja untuk ayah ku, aku hanya karyawan di perusahaan keluarga. Jika nanti aku dan Yoongi menikah, aku akan tetap bekerja seperti yang di minta Yoongi. Karena dia mengagumi ibunya yang mampu menopang ayahnya dengan membuka usaha ini. Aku juga ingin seperti bibi. Membantu suami dan punya kesibukan. Jika bibi bisa maka aku akan belajar dari bibi supaya aku juga bisa." Kau tersenyum menatap Yoongi yang memicingkan mata sungguh tak percaya dengan kalimatmu. Rasanya dia ingin memelukmu dan berkata, aku bangga padamu.

"Eomma, aku ingin istri yang bisa kuajak bicara soal pekerjaan, aku tak mau istri yang hanya bisa mendengar dan meminta." Ibu Suga terdiam seakan-akan tercekat dengan keinginan anaknya, suaminya juga pria yang berbisnis. Ketika dia sedang bermasalah pada pekerjaannya, ibu Suga sering kali memberi ide untuk membantu. Itulah yang sangat disukai oleh suaminya. Bantuan real sebagai sepasang suami istri.

"Aku bangga ketika melihat eomma bekerja dan ngobrol soal pekerjaan dengan appa. Aku pikir eomma sangat hebat dan aku yakin appa pun sangat bangga. Eomma ingin juga kan menyombong soal menantu ketika bersama Asosiasi, atau teman eomma? Atau eomma ingin hanya mendengar soal menantu orang lain saja?" Tatapan ibu Suga mengisyaratkan bahwa kau menang telak. Yoona nampak kesal dengan kekompakan kalian menaklukkan ibu Suga.

"Kau bisa saja. Ya.. Eomma juga ingin tentunya menyombongkan soal menantu eomma kelak. Katakan apa lagi yang kau kerjakan?" Ibu Suga mulai melunak padamu. Yoongi menggenggam erat tanganmu di bawah meja.
"Tidak bibi, aku tak punya hal lain lagi." Aku menurunkan tatapanmu merendah.
"Ahh aku sudah mencari mengenai mu di internet. Kau wanita hebat. Kau presdir hotel di Sokcho bukan? Aku ingin sekali melihat hotelmu. Apa boleh?" Trik mu sangat berhasil.
"Sudah pasti bibi. Silahkan telpon aku kapan saja, akan ku siapkan kamar untuk bibi dan paman, pemandangan hotel kami indah, kami punya restoran diatap.... " Kau menceritakan mengenai hotelmu yang disambut hangat oleh ibu Suga dengan tatapan antusias.

Keadaan berbalik. Yoona hanya bisa diam melihat kau yang akhirnya mengobrol santai dengan ibu Suga.

Min Suga! Saranghe!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang