*sebuah restoran makanan Korea*
Pertemuan kedua keluarga kalian diadakan siang itu. Kecanggungan muncul di sana. Dua keluarga beda budaya.Orang tuamu pernah tinggal di Korea lama, sedikit banyak mereka tau budaya Korea.
"Tuan Min, saya memang bukan orang Korea tapi anda dan keluarga jangan berpikir bahwa saya tak tau tata krama Korea." Ayah Suga menatap ayahmu lekat.
"Jadi langsung saja ke intinya." Kalimat tak bersahabat keluar dari ayah Suga. Kau dan Suga yang duduk berhadapan saling pandang."Jika kalian tak mengijinkan mereka menikah, aku akan membawa pulang putriku. Kemudian akan ku pastikan ku tutup akses kalian melihat cucuku." Kau menoleh kearah ibumu. Kaget!
"Mom! " Kau bermohon lirih."Apa yang kau harapkan? Lihat mereka! Bahkan untuk menerima mu sangat tak mau! Aku bukan ibu yang akan mengemis untuk kebahagiaan anakku, aku akan memberikannya dengan cara lain." Matamu berkaca-kaca.
"Tidak bu, saya akan tetap menikahi Vi, saya akan bertanggung jawab untuk yang saya lakukan. " Suga cepat-cepat menjelaskan.Ayahnya membuang nafas kasar. Ibunya hilang kata.
"Anak muda! Aku tak perlu ijin suamiku untuk memberi restu maupun menolak permintaanmu. Suamiku sungguh tau bahwa aku yang paling tau yang terbaik untuk anak-anak kami. Jika aku menolak lamaran kalian, dia akan mendukung ku. " Sekali lagi ibumu menyerang.
"Bu, saya dan Viola saling mencintai, saya mampu membuatnya bahagia, saya yakin dia pun sungguh ingin hidup bersama saya." Suga meyakinkan.
"Buktinya, kau tak mampu menyakinkan orang tuamu dan kau ingin meyakinkan kami? Jangan melucu anak muda! "Suga menatap kedua orang tuanya yang tertunduk mendengar semua kata-katanya. Suga sungguh tau mereka sangat tau bahwa Suga bersungguh-sungguh.
"Baiklah, kami menyetujui pernikahan mereka. Jadi akan bagaimana dan kapan pernikahan ini?"Kau dan Suga saling pandang. Entah apa yang harus kau lakukan, menangis atau tertawa, yang pasti kau bahagia.
"Kami bisa membuat pernikahan itu digelar besok. Asal bapak dan ibu tau!" Ibumu masih menunjukkan kuasanya. Ayahmu memegang tangan ibumu untuk menenangkan nya."Suga, bagaimana mau mu untuk pernikahan kalian?" Ibumu bertanya tiba-tiba.
"Ya?!" Suga kaget.Biasanya hal begini dibicarakan antar orang tua. Ibumu sungguh berbeda. Ibumu sangat tak suka dengan hal berbelit. Ibumu sangat menghargai kata maaf dan usaha. Ibumu juga seorang yang memegang janji.
"Bu, jika boleh silahkan orang tua yang merencanakannya bu."
"Siapa yang akan menikah disini? Kami atau kalian?""Nyonya, jika boleh kita akan membicarakan pernikahan ini antar orang tua saja. " Ibu Suga akhirnya membuka suara.
"Tidak! Aku tau kalian sudah cukup menyulitkan anak-anak bukan? Dari sikap suamimu aku sudah sangat tau!" Ayahmu sungguh kehilangan keberanian menghadapi ibumu.
"Mom, tenang. Kau akan menikahkan kami atau membuat kami berpisah?! " Kau sungguh bangga dengan cara ibumu membalas dengan elegan perlakuan yang kau terima. Namun kau pun tak ingin kesan buruk timbul. Tapi ibumu seolah tak peduli akan hal itu."Aku tau putriku. Pernikahan impiannya adalah pernikahan private. Hanya orang yang sangat dekat yang akan bisa datang. Aku pikir untuk karir mu itu bagus nak?" Suga menoleh pada orang tuanya.
"Tuan de Chantal, telpon lah agensi Suga dan bilang hasil yang kita bicarakan hari ini. " Ayah mu mengambil ponselnya untuk menghubungi agensi.
The power of mother. Kau melihatnya hari ini. Ibumu mengambil peran penting. Biasanya beliau selalu menjadi yang kedua. Tapi hari ini dia berdiri menjadi perisai dan pedang mu.
"Aku rasa pertemuan hari ini cukup. Aku rasa kita bisa membicarakan via telpon saja Tuan Min." Ayahmu menyerahkan kartu namanya.
2 bab lagi tamat 😁
Terimakasih sudah membaca 😇
Tolong tinggalkan jejak 👍 untuk memberiku semangat menyelesaikan cerita lainnya 🔰😁😍
Vote ✅
Pesan ✅Baca juga cerita ku yang lain ya 😄👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Min Suga! Saranghe!!
FanficBeberapa bab sungguh bukan konsumsi under 21 ya.. Perlu kebijakan membaca.. Jika nama tokoh sama, karena aku suka mereka.. Dukungan kalian buat baca vote komentar sangat membuatku bersemangat. Kisah cinta Suga dan gadis luar biasa. FF.3