10. Sebait Kisah Sang Satria

66 11 41
                                    






-Sebait Kisah Sang Satria-













Ketimbang berdiam diri aku lebih memilih meminta hal yang tidak mungkin bagi sebagian orang. Sajak ku sudah semakin bebas bahkan kelewat bebas hingga setiap bait yang aku tulis tidak berhubungan. Kisah antara pangeran atau mungkin si miskin dari hutan aku bisa saja mengubah alurnya sesuka hati ku.

Oh Hyura sedikit membuka mata, saat cahaya menyelinap masuk melalui celah gordennya.

Tubuhnya terasa sangat ringan, tidak seperti biasanya saat bangun tidur dia akan merasakan sakit di kaki dan sekitar punggungnya karena terlalu lama duduk di balik bilik teller.

Tapi tunggu, ini bukan kamarnya kamar dengan nuansa biru dan putih ini, kasur luas ini, selimut beruang kesukaannya tunggu jadi dia masih ada di masalalu nya? Dia tidak pulang? Dia masih di beri kesempatan lebih lama untuk memeluk ayah dan ibunya nanti, Oh Hyura mengambil posisi duduk benar dia masih berada di masalalu nya.

"Yes! Yes! Yes! Yeeess!!!!" Teriaknya.

"Oh Hyura kamu udah bangun nak?"

Suara lembut milik ibu di balik pintu membuat dia menoleh dan segera menghampiri pintu berwarna putih yang di atasnya tergantung foto masa kecilnya.

"Pagi ibu," sapanya setelah membukakan pintu.

"Eh tumben putri ibu udah bangun bahkan ibu belum sempet bangunin kamu loh."

"Hehe, mulai sekarang aku bakalan bangun sendiri bu jadi ibu gak perlu repot-repot bangunin aku."

"Yakin kamu?"

"Yakin dua ribu seratus persen," cengirnya.

"Haha ada ada aja, ya udah mandi gih nanti kita sarapan bareng ya."

"Siap kapten Ibu."

Ibunya mengacak rambut Hyura yang acak-acakan, dan itu membuat rambutnya semakin berantakan sekarang. Andai Jeno melihat penampilannya saat ini dia pasti akan di tertawakan sampai jam lima sore nanti.

🍁🍁

"Jeno!!" Teriak Hyura, berusaha mengejar sosok tegap dengan wajah sangar Jeno yang baru saja keluar dari perpustakaan, mendengar suara cempreng itu Jeno segera menolehkan kepalanya ke arah gadis yang kini berlari ke arahnya.

"Kamu tidur di perpus lagi ya?" Tanyanya sesaat langkah mereka mulai beriringan.

"Iya, kenapa?" Ketusnya tanpa mengalihkan atensi pada si gadis dengan sebuah kantung kertas di tangannya

"Perpustakaan kan ruangan buat baca buku, kenapa kamu malah tidur disana?"

"Lo mau apa? Jangan sok ceramahin gue."

"Galak banget sih Jeno."

"Hmm."

"Kita makan siang bareng yuk, aku bawa bekal nih kayaknya kebanyakan aku juga bawa cookies loh. Tadi malem aku buat sama ibu."

"Makan aja bareng Renjun."

"Ishh..aku kan ngajak kamu, Renjun lagi gak bisa di ganggu dia lagi latihan buat lomba debat."

"Ya udah tunggu aja dia sampe selesai."

"Renjun udah aku kasih cookies nya tinggal kamu aja yang belum."

Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang