26. Delusi

71 13 44
                                    




Ayo dong ikut kontribusi, kasih aku vote :) bahkan satu komentar 'semangat'  aja dari kalian udah bikin aku seneng.



-Delusi-







Jaehyun sudah tiba dari dinasnya di luar kota kedatangannya di sambut dengan kejutan sang istri, pantas saja Jera memintanya untuk pulang ke rumah mertuanya ternyata sang istri membuat sebuah acara sederhana untuk memperingati hari jadi pernikahan mereka yang ke enam, hanya keluarga dari sang istri yang hadir ya namanya juga acara sederhana tidak mewah dan tidak megah.

Tidak terasa sejak terakhir kali dia di marahi dan di teriaki calon istrinya dulu sampai-sampai dia pusing sendiri 'apa sih yang kurang dari gue? Ganteng iya, mapan udah, apa lagi?' Iya pertanyaan seperti itu bisa ia ucapkan seratus kali dalam seminggu, hingga dia berpasrah dan hampir menyerah, namun waktu menjawab lain dan hal yang tidak ia sangkakan terjadi begitu saja.

Jera tidak rela jika dia pergi, lalu mereka putuskan untuk melangkah dan berakhir dengan sebuah hubungan yang jauh lebih serius. Jaehyun membuktikan bahwa dia memang pencinta wanita tapi dia bukan buaya. Penggalan lirik itu yang menjadi pedoman dalam hidupnya.

"Jadi awalnya gimana Ra?" Tanya sang kepala keluarga di tengah-tengah mereka yang sudah selesai menyantap daging panggang hasil tangan dingin Renjun dan Nyonya Na.

"Dia kan mesum jadi dia ngintip aku pa."

Hyura mendelik tidak suka pada Jaemin sedang Renjun kini menggenggam tangan si gadis di bawah meja berjaga-jaga jika Hyura berdiri dan membuat keributan, gadis yang terlihat pendiam ini cukup tempramen saat marah.

"Jaemin papa nanya Hyura bukan kamu."

"Tadi saya buka pintu kamar mandi karena saya ingin maaf buang air kecil, saya benar-benar tidak tahu ada orang didalam."

"Kalau gitu kan lo bisa ngetuk pintunya dulu," cerocos Jaemin yang masih berteguh diri pada pendiriannya bahwa Hyura memang mengintipnya.

Tuan Na mengangguk-anggukan kepala tampak berpikir sebelum memutuskan siapa yang sebenarnya bersalah.

"Yang salah Jaemin lah." Entengnya.

"Loh??! Kok Jaem sih pa?"

"Ya salah kamu sendiri gak ngunci pintu waktu mandi."

"Ya tapi kan-"

"Tapi apa? udah kamu salah, jangan nuduh orang sembarangan Hyura itu perempuan baik-baik gak mungkin juga dia tertarik sama perut kurus kering punya kamu itu." Suara Nyonya Na tampak membela Hyura membuat Jaemin melotot tidak percaya, bagaimana bisa bahkan orangtuanya sendiri membela Hyura di hadapannya. Dan apa dia bilang perut kurus kering, apa mamanya itu belum pernah melihat enam petak di atas perutnya.

"Jelas-jelas dia yang-"

"Udah, ssstt jangan berisik," ujar Jera dengan telunjuk di depan bibirnya. "Lagian ya kakak udah jarang denger kamu teriak kayak gitu haha."

🍁🍁


Mereka masih asik bercengkrama di taman belakang meski dengan Jaemin yang menekuk wajah sambil melahap kentang goreng, dia masih belum terima menjadi terdakwa atas kasus pintu kamar mandi.

Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang