30. Gadis Aneh Di Cafe

47 7 26
                                    











-Gadis Aneh Di Cafe-











Suara musik klasik mengalun indah di sebuah cafe bernuansa Italia sore itu, hari mulai menjelang malam namun Haechan sama sekali tidak ingin beranjak dan berhenti membaca sebuah novel di tangannya. Sesekali dia akan menyesap kopi yang sudah tiga kali ia pesan. Alasan yang mendasari ia berada disini adalah karena dia merasa jenuh selalu diam di rumah selama akhir pekan, bukan apa-apa tapi suara cempreng sang ibu yang sudah dia anggap sahabat sendiri itu tidak pernah bisa kooperatif, ibu nya selalu mengusik mimpi indah Haechan yang selalu berlangsung rutin dari pukul dua pagi hingga pukul dua siang, apalagi saat sang ibu protes karena satu rice cooker berisi nasi selalu habis, jika Haechan bekerja porsi nasi yang di masak ibunya bisa digunakan untuk makan selama dua hari tapi saat Haechan libur bekerja, porsi dua hari akan ia habiskan meski hanya dengan kerupuk dan garam.

Sungguh, Haechan jengah dengan itu semua dia sangat kesal saat tak jarang mimpi indahnya terusik dengan cipratan air dan bombartir suara panci juga perabotan lain yang sengaja di bentur-benturkan dari arah dapur.

Suasananya masih tenang, sebelum seorang gadis tanpa izin duduk di hadapannya dengan raut wajah tertekuk, Haechan bisa melihatnya mengintip dari balik novel.

"Hhh..." hela nafas panjang sang gadis kembali membuat dia mengintip, terlihat si gadis tengah menyandarkan punggungnya lesu dengan tangan yang terlipat di dada."Kamu tahu gak, sebenarnya Hyura itu siapa kenapa Jaemin suka sama dia, tapi aku yakin kali ini Jaemin gak bohongin aku lagi dia emang suka sama Hyura tertebak dari matanya yang teduh tulus sama dia. Aku gak masalah kok, selama Jaemin sama gadis baik. Dan Hyura baik menurut aku meskipun dia agak kaku tapi dia ramah." Si gadis memberi jeda sejenak. "Tapi aku sakit hati, waktu Jaemin bilang kalau perasaanya sama aku cuma sebatas teman Aargghh Jaemin kenapa?"

Gadis itu terlihat frustasi sesekali dia akan mengacak rambutnya tak memperdulikan Haechan yang duduk di depannya. Haechan tidak tahu dia siapa dan lagi kenapa dia tiba-tiba berbicara panjang lebar mengenai Hyura dan Jaemin.

"Maksud lo Oh Hyura?" Tanyanya sembarangan.

"Iya, dia cantik aku tahu tapi..tunggu kamu siapa?!"

"Yee...mbak yang tiba-tiba duduk di depan saya teros nyerocos gak jelas."

"Maaf aku gak lihat ada orang disini tadi."

'Whatt?? Cantik-cantik kok gak sadar ada cogan di depan dia sih, belum tahu apa ya dia ketampanan gue ini udah setara malaikat, bahasa Inggrisnya sih death angel. Blasteran bumi dan surga'

Ya, itu hanya ada di dalam hati Haechan karena pada kenyataannya dia hanya diam menatap gadis asing di hadapannya yang kini tampak mulai menahan air mata.

"Huaa..heuheu..Jaemin jahat."

"Eh mbak jangan nangis mbak, mbak ini kenapa sih."

Haechan panik saat tangisan itu pecah mengundang sorot mata orang-orang menatap ke arahnya. Tapi sepanik apapun Haechan, hingga dia berdiri kemudian duduk kembali memegangi telingannya, gadis di hadapannya tidak mau berhenti.

🍁🍁

Setelah tangisan gadis itu reda dengan sendirinya, Haechan memutuskan untuk pulang. Mengingat dia sudah sangat lama di cafe sekitar lima jam dengan hanya memesan tiga cangkir kopi.

Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang