-Panglima dan Kesatria-
Na Jaemin mampir ke sebuah cafe yang berjarak cukup dekat dengan bank tempat bekerja Oh Hyura, dia berniat meminta ah bukan tapi memaksa gadis itu untuk pulang bersamanya, daripada bosan menunggu di halaman parkir bank lebih baik dia menunggu di tempat lain yang jauh lebih nyaman sambil melihat data keungan perusahaan yang ingin menjual sahamnya.
Paradise cafe, kumpulan huruf itu yang dia baca saat masuk ke dalamnya, cafe bernuansa kayu yang tidak begitu luas tapi sepertinya pemilik lebih mengutamakan kenyamanan di bandingkan keramaian disini. Nuansa warna cokelat, putih dan kayu memenuhi indra penglihatannya, kedatangannya di sambut aroma kopi yang lembut. Apalagi dinding kaca yang ada di dua sisi cafe membuat suasana disini benar-benar nyaman.
"Silahkan sebutkan pesanan anda Tuan."
Na Jaemin masih belum berkedip saat matanya kembali menemukan sosok laki-laki yang pernah ia lihat di bank berhari-hari yang lalu. Netranya menangkap nama L.Jeno pada tanda pengenal yang di sematkan oleh pemuda itu di dada kirinya.
"Tolong satu cangkir Espresso."
"Ada lagi?"
"Berikan saya menu yang ada disana."
Jaemin menunjuk papan menu yang ada di belakang Lee Jeno.
"Apa yang anda maksud Bread roasted with honey sauce?"
"Iya," jawabnya asal, padahal dia sama sekali tidak tertarik dengan menu itu.
"Lo yang waktu itu dateng ke bank kan?"
"Lo masih inget ternyata."
"Semua orang di bank nyangka lo suaminya Oh Hyura, siapa lo sebenernya? Apa hubungan lo sama Hyura?"
Oh jadi ini Lee Jeno yang namanya sering di sebut-sebut oleh Oh Hyura.
"Saya tunggu pesanannya di meja dekat jendela, disana."
Tunjuk Jaemin pada meja kosong di dekat jendela tanpa memperdulikan runtutan pertanyaan dari Lee Jeno.
"Lo belum jawab pertanyaan gue."
Desis Lee Jeno di tengah suara pelanggannya yang hari ini memang cukup lengang.
"Tolong layani saya sebagai pelanggan dengan bai,k" tukas Jaemin kemudian melenggang menuju mejanya.
🍁🍁
"Pesenan lo," ucap Jeno tiba-tiba.
"Lo juga yang anter."
"Terserah gue."
Setelah selesai dengan dua menu pesanan Jaemin pria itu ingin segera pergi namun Jaemin menahannya dengan sepotong kalimat.
"Ada yang lebih penting ketimbang pertanyaan lo tadi, ada yang mau gue omongin sama lo."
Jeno mengernyitkan alisnya dalam, namun raut serius dari wajah Jaemin membuat dirinya terdorong untuk duduk di hadapan pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔
RomansaTuhan tidak menciptakan dua hati dalam rongganya. Namun, kenapa aku harus mencintai keduanya disaat aku hanya harus memilih satu. -Oh Hyura. --------------------------- 'Selamat pagi bidadari, jangan lupa untuk tersenyum hari ini. Dan bukalah pintu...