28. Drama Hari Minggu

59 12 35
                                    





Kalau masih terlalu berat untuk kalian kirim kata 'semangat' kirim aku emot green love 💚 aja gak papa kok :) vote ya..










-Drama Hari Minggu-










Terhitung hampir satu minggu Jaemin menjaga jarak dengan Hyura. Bukan hanya untuk menjalankan kesepakatan tapi ada hal yang dia hindari. Rasa aneh yang selalu muncul saat mata kelamnya menemukan sang gadis tengah tersenyum, padahal senyum itu hanya senyum biasa yang ia lemparkan pada setiap nasabah.

Nama Hyura jelas selalu berputar di dalam kepalanya, apa Hyura yang sekarang ini tengah menatap langit dari balkon di sebelahnya itu adalah Hyura yang memikat hati almarhum kakeknya saat itu. Apa Hyura yang dia lihat tengah menatapnya balik itu adalah gadis yang selalu kakeknya puji-puji setelah dia melakukan sesi foto saat itu.

Apa? Hyura menatapnya balik? Astaga! apa yang dia pikirkan bagaimana jika dia di kira pengintip. "Gue gak ngeliatin lo."

Bodoh!! Kenapa malah itu yang keluar dari mulut Na Jaemin. Hyura tampak menggendingakan bahu lantas melangkah ke dalam kamarnya.

Drrtt..drrt..

Ponsel dalam saku celananya bergetar heboh membuat Jaemin segera meraih ponsel itu, lalu dengan teliti dia membaca susunan huruf yang baru saja dia terima dari nomor ponsel Huang Renjun, nomor ponsel yang ia dapatkan dari pemuda itu tepat setelah acara peringatan sederhana, hari ulangtahun pernikahan kakaknya.

Huang Renjun

Hyura baik-baik aja kan? (21)

🍁🍁

Dari sekian banyaknya hari yang ada dalam satu minggu, hari yang paling dia benci adalah hari minggu nya kali ini. Bukannya si adam sudah pernah bilang akan memberi jarak sehingga mereka terkesan tidak pernah saling mengenal, namun kenyataannya si adam berperawakan tinggi degan rahang kurusnya malah nyelonong masuk ke dalam rumah dengan alasan "Wifi di rumah gue mati."

Tuhan, bolehkah Hyura menggunakan hati dan lisannya untuk mengutuk seseorang, jika memang boleh Hyura ingin mengutuk pemuda yang sedang berkeliaran di dalam rumahnya ini menjadi ulekan batu. Pukul sembilan lebih lima belas menit, rumahnya sudah terpapar cahaya matahari membuat suasana sedikit menghangat dengan di temani sebuah laptop yang sedang memutarkan drama favoritnya yang sudah dia tonton lebih dari belasan kali.

Judulnya hanya satu huruf namun alur ceritanya membuat Hyura sangat kagum, apalagi aktris dan aktor yang memerankan drama ini sangat Hyura sukai. Menceritakan kisah cinta dua dunia, galur dari cerita ini mampu membuat Hyura menangis dan bersorak dalam hati.

W, judul drama yang setiap kali Renjun lihat di setiap akhir pekan saat dirinya berkunjung ke rumah sederhana Oh Hyura, dengan posisi yang sama dia akan menyaksikan Hyura menyandarkan punggungnya ke kaki sofa dengan laptop di atas mejanya, tak lupa satu toples kaca transparan yang menampakan isinya yang berupa potongan tipis kentang, beserta satu kotak dingin berisi es krim.
Renjun sudah bosan, tapi jika hal sederhana itu membuat Hyura merasa lebih bahagia maka tidak ada satu huruf pun dari lisannya untuk melarang Hyura.

Tapi, yang berkunjung ke rumahnya kali ini bukanlah Renjun si pencari jalan sukses lewat buku dan kajian, melainkan si belang berkolor hitam yang dengan seenaknya meminta Hyura mengizinkan dia untuk tinggal setengah hari di rumahnya.

Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang