05. Tuan Menyebalkan

86 16 20
                                    











-Tuan Menyebalkan-











Pagi ini Oh Hyura di buat bingung karena nasibnya yang harus berangkat kerja, padahal motornya masih di bengkel dan jarak menuju halte bus cukup jauh dari rumahnya. Benar-benar kepala Hyura memutar memikirkan cara untuk dapat berangkat kerja hari ini. Dia tidak mungkin berjalan kaki yang ada waktunya untuk sampai ke bank malah tersita sedangkan dia bangun kesiangan hari ini. Menelpon Renjun, ah tidak, Hyura sudah sangat banyak merepotkannya.

"Hyura, belum berangkat?" Tanya nyonya Na, sepertinya dia dan suami akan pergi jogging hari ini terlihat dari setelan olahraga yang mereka gunakan seperti pasangan muda, mereka mengenakan setelan olahraga yang sama. Kadang melihat mereka membuat Hyura merindukan orangtuanya.

"Saya bangun agak siang, jadi saya belum berangkat."

"Oh begitu, ya sudah lekas berangkat Ra nanti kamu telat." Sambung ayah dari Na Jaemin itu, sudah berumur namun tetap terlihat bugar.

"I.iya mungkin saya akan jalan kaki."

"Memangnya motor kamu kemana?"

"Di bengkel Nyoya, kemarin ban nya kempes."

"Oh..gitu ya."

"Kalau begitu saya berangkat dulu sudah hampir siang. Permisi tuan, nyonya."

"Hati-hati Oh Hyura."

Dibalasnya peringatan dari ayah Na Jaemin itu dengan senyuman hangat. "Iya terimakasih."

Yang harus dia lakukan kali ini adalah berjalan lebih cepat menuju halte bus, sepatu hak tinggi yang dia kenakan memang membuat langkahnya tidak bisa lebih cepat malah membuat kakinya sakit. Di bukanya alas kaki itu dan dia lebih memilih bertelanjang kaki untuk berjalan, masa bodo dengan kakinya yang kotor dia akan mencucinya di toilet nanti.

Pukul tujuh dan dia baru tiba di halte bus, biasanya pukul tujuh dia sudah berada di bank. Oh Hyura memanjatkan banyak do'a di dalam hati agar dia tidak terlambat walau kemungkinan untuk tidak terlambat sangat sedikit.

"Terimakasih kak Yuta,"

"Iya sama-sama."

"Jadi semuanya berapa kak?"

"Kamu ini dek, cepet berangkat udah gak usah mikirin bayaran orang cuma isi angin doang, nanti kamu telat udah jam berapa ini."

"I.iya kalau gitu makasih ya kak aku berangkat dulu."

Dan kebiasaan buruk dari Oh Hyura adalah dia seorang pelupa, lupa membawa helm membuat angin yang mengiringinya sepanjang jalan menghancurkan tatanan rambutnya, alhasil dia harus menata ulang rambutnya nanti.

Dan satu lagi hal yang Oh Hyura lupa, pagi ini kantor bank tempatnya bekerja akan kedatangan ketua pimpinan dari kantor pusat. Matilah Oh Hyura, datang terlambat dengan penampilan yang tidak bisa di bilang rapi menghadap pimpinan tertinggi di kantornya. Memalukan.

"Kenapa lo bisa telat gini sih?" Bisik Haechan pada saat mereka mulai bekerja setelah berhadapan dengan ketua pimpinan tadi. Beliau bilang jika di antara cabang yang lain bank tempat Oh Hyura bekerja- lah yang memiliki predikat paling baik di antara yang terbaik. Tapi karena kedatangannya yang tiba-tiba dan tergesa-gesa dengan penampilan acak-acakan tadi mungkin ketua pimpinan akan berpikir ulang akan hal itu.

"Tadi aku bangun kesiangan, terus jalan kaki, terus aku lupa gak bawa helm. Maaf ya jadi bikin kalian malu." Tunduknya sedih kepada Haechan dan Kim Shina.

Tanpa Judul🍁 Nomin ft Oh Hyura✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang