Chapter 1 : L u c k ?

55 8 0
                                    

Profil

Nama : Clara
Umur : 21 tahun

»»----> 'Hope' <----««

Clara mandi dengan kecepatan sonik. Ia tidak membereskan tempat tidurnya, dan juga tidak sarapan. Ia hanya tau satu hal. Ia telat.

Setelah keluar dari apartemennya, ia mengunci pintu dengan terburu-buru. Menaruh kunci di tasnya, dan berlari menuju lift apartemennya.

Untungnya lift tersebut sedang berada di lantai ia berada. Ia bergegas untuk masuk. Saat satu langkah lagi ia masuk. Lift itu tertutup.

Melihat hal itu terjadi ia sangat kesal. Ia harus menunggu 15 menit sebelum lift itu kembali datang.

Sekarang, ia sudah berada di luar gedung apartemennya. Ia berlari menuju tujuannya. Tanpa sadar ia menabrak seorang pekerja yang membawa kopi.

Ya. Seperti yang kalian pikirkan. Kopi itu tertumpah di bajunya. Tapi ia tidak peduli ia minta maaf ke orang tersebut dan tetap berlari menuju tempat tujuannya.

Saat sampai ia langsung menuju ke sebuah ruangan. Yaitu ruangan wawancara kerjanya.

"Kau telat 30 menit, Clara"

"Saya tau, mohon maafkan ketelatan saya" Clara jawab sambil membungkuk.

"Bahkan seragammu juga kelihatannya kotor, apa itu kopi?"

"Iya, saya tidak sengaja menabrak seseorang saat berangkat ke sini"

Seorang lelaki paruh baya yang menatapku kelihatannya berpikir.

"Maafkan kami, Clara. Saat kau berangkat ke sini, ada seorang pelamar yang jauh lebih memenuhi kriteria yang dibutuhkan perusahaan ini"

"Jadi begitu..."

"Kami sangat minta maaf Clara"

"Tidak apa-apa, pak"

Clara pun keluar dari ruangan tersebut. Orang-orang di gedung itu melihatnya. Ada yang membicarakannya, tapi ia tidak peduli lagi. Akhirnya, ia keluar dari gedung tersebut.

Ia pun berjalan menuju apartemennya dengan mukanya yang murung.

»»----> 'Hope' <----««

Saat sampai di depan kamarnya, ia mengambil kunci dari tasnya. Sampai ia sadar kuncinya hilang.

Ia membuka tasnya dan mengeluarkan semua barangnya. Tapi kunci itu seakan hilang.

Ia pikir pasti kunci itu jatuh saat ia berlari menuju lift.

Ia hanya bisa duduk bersandar dinding apartemennya. Ia tidak bisa melakukan apa apa. Minta kunci cadangan memakan biaya 300.000 dan ia sedang menabung untuk adiknya.

Adiknya?

Iya, adiknya. Calista tervonis kanker paru-paru stadium 3 di umurnya yang masih dibilang muda.

Clara hanya bisa tersuntuk didepan apartemennya.

Air mata keluar dari matanya.

Setetes jatuh.

Sekarang menjadi tiga.

Dan ia mengeluarkan semuanya.

Perasaan yang ia rasakan.

Ia benci semua ini.

Mengapa harus dia? Apa yang ia lakukan? Mengapa tidak orang yang jahat?

Ia merasa sakit.

Pandangan menjadi makin buram. Dari yang hanya buram karena air mata. Pandangan menjadi gelap. Makin gelap. Menjadi sepenuhnya gelap.

»»----> 'Hope' <----««

Author note : Bakal coba berusaha lebih keras dibuku ini. Lagi pengen niat aja kali-kali.

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang