Chapter 11 : s t r a n g e r ?

17 5 2
                                    

Setelah mereka menyelesaikan sarapan mereka. Clara pun mengajak Calista untuk pergi ke sebuah taman. Calista dengan senang hati menerima ajakan tersebut.

"Huaaa, sudah lama sekali tidak ke taman ini" Ucap Calista yang merenggangkan tangan.

"Kamu melewatkan banyak hal Cal"

"Iya, aku tau. Karena itu mari lakukan hal-hal baru" Ucapnya riang.

"Jangan terlalu antusias, doktermu bilang agar kau tidak terlalu lelah saat melakukan sesuatu" Ucap Clara sambil mengacak rambut Calista.

"Kakak masih ingat saja!" Ucap Calista cemberut.

"Aku kakakmu, apa yang kau harapkan?" Tanya Clara mengejek.

Perhatian Calista teralihkan ketika ia melihat sebuah danau buatan tidak jauh dari taman ia berada.

"Kak! Boleh tidak aku melihat danau itu?" Tanya Clara antusias.

"Baiklah, kau boleh. Kakak percaya padamu. Hati-hati ya?"

"Tenang saja! Kakak bisa percaya padaku" Ucapnya riang.

Calista pun berlari menuju danau buatan tersebut. Sedangkan Clara hanya duduk di sebuah kursi yang dekat dengan pohon.

Sesaat sampai di dekat danau, Calista melihat seorang anak yang kira-kira seumuran dengannya. Ada sesuatu yang membuat Calista sangat penasaran dengan anak itu.

Anak itu duduk di sebuah kursi roda. Apa yang terjadi dengannya. Tapi, ada 1 hal lagi. Rambutnya yang berwarna violet sangatlah indah.

Anak itu kelihatan kesepian. Calista tidak suka melihat seseorang kesepian. Walaupun ia juga kadang merasakannya.

Ia mendekati anak tersebut.

"Hai" Ucap Calista.

"Umm h-hai?"

"Aku Calista, senang bertemu denganmu"

Anak itu kelihatannya ragu. Tapi setelah melihat sikap Calista yang ramah ia pun memutuskan menjawabnya.

"Amethyst, senang bertemu denganmu juga"

"Wow, namamu sangatlah indah!"

"Terima kasih" Ucap Amethyst dengan senyuman hangat.

"Apa yang kau lakukan sendiri di sini Amethyst?"

"Aku... Hanya memikirkan banyak hal" Jelas Amethyst.

"Kau tidak perlu memikirkan banyak hal. Lihat ini, aku tidak punya rambut karena kanker yang kupunya. Tapi, aku tetap menjalani hidupku"

Amethyst yang kaget melihat Calista yang ternyata tidak memiliki rambut hanya tertawa kecil

"Kurasa kau ada benarnya, Calista"

"Hehe, kakakku yang mengajarkannya"

"Kau punya kakak? Aku juga punya!" Ucap Amethyst.

"Wow, sebuah kebetulan?"

"Atau sebuah takdir" Tambah Amethyst.

Mereka berdua pun tertawa. Hanya rasa bahagia yang ada di mereka berdua. Tidak ada rasa sedih.

"Amethyst! Ini es krimmu" Ucap seseorang yang Calista kira pasti kakaknya.

"Oh! Terimakasih kak es krimnya. Calista, kau mau?" Tanya Amethyst.

"Tidak, terimakasih" Ucap Clara.

"Kelihatannya kau membuat teman baru, Ame"

"Bisa dibilang begitu, perkenalkan kak! Ini Calista" Jelas Amethyst.

"Hai, aku Calista"

"Calista perkenalkan ini kakakku yang kubilang sebelumnya"

"Hai juga, aku Aaron. Kakak dari Amethyst"

»»————> 'Hope' <————««

Author note : double update? <3

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang