Chapter 30 : m a r r i e d ?

15 4 14
                                    

Yap, inilah harinya. Hari dimana pernikahan Saafa dan Awan.

Jujur saat itu Clara sangat malas dan berpikir untuk tidak datang. Tapi, ini adalah momen yang sangat penting bagi temannya. Ia harus datang.

Karena itu Clara pun mencari pakaian yang cocok untuk kondangan.

Clara sering pergi ke kondangan saat kecil. Semenjak remaja? Sudah tidak pernah lagi.

Clara pun menggunakan tas kecil dan menaruh barang-barang yang akan berguna. Seperti tisu, HP, dompet, dll.

Clara melihat HP nya terlebih dahulu untuk melihat dimana alamat Pernikahan Saafa. Setelah mengetahui dimana alamatnya Saafa pun keluar rumah.

Ia melihat sebuah mobil sudah siap ditempat di depan rumahnya. Ia melihat sosok yang ada dikursi pengemudi.

"Hai, Cla. Kukira kau tidak akan datang" Ucap Calvin.

"Tadinya mau seperti itu, tapi tidak terimakasih" Jelas Clara.

"Masuklah, lagipula aku ikut denganmu bukan?"

"Oh iya! Kau benar" Ucap Clara tersenyum.

Clara pun masuk ke mobil Calvin dan memasang sabuknya.

"Sudah siap tuan putri?" Gurau Calvin.

"Tidak aku tidak siap" Gurau balik Clara.

Mereka berdua pun tertawa kecil. Setelah itu Calvin menjalankan mobilnya menuju alamat yang diberi tahu Clara.

»»————> 'Hope' <————««

Mereka telah sampai di hotel dimana pernikahan Saafa akan dijalankan.

Setelah mereka masuk mereka ditunjukkan dimana pernikahan tersebut berada. Yakni di Main Aula.

Mereka berdua pun masuk dan terpukau dengan pemandangan yang mereka lihat.

"Ini mewah dan sederhana disaat yang bersamaan" Ucap Calvin.

"Aku setuju"

Kami pun berjalan menuju panggung dimana Saafa dan Awan menyapa para tamu.

Pertama, kami bersalaman dengan orang tua Saafa, yang bisa dibilang aku lumayan dekat dengan ibunya.

Setelah itu kami akhirnya bertemu dengan Saafa dan Awan.

"Kalian benar-benar datang!" Ucap Saafa senang.

"Clara tidak akan datang kalau-" Gurau Calvin tapi dipotong oleh Clara.

"Diam.." Ucap Clara memasang tatapan sinis.

"...Selamat untuk kalian. Semoga langgeng selalu" Ucap Clara mengganti topik.

"Terimakasih" Jawab Saafa hangat.

"Semoga kalian menikmati hidangan disini" Ucap Awan ramah.

"Dengan senang hati" Balas Calvin.

Kedua laki-laki tersebut hanya tertawa kecil.

Kami berdua pun melanjutkan dengan memberi salam kepada orang tua Awan dan turun dari panggung tersebut.

Mereka bingung harus mulai dari mana, karena banyak sekali hidangan yang kelihatan sangat lezat.

"Kau ingin makan dengan nasi atau cemilan?" Tanya Clara.

"Sepertinya cemilan akan lezat" Balas Calvin.

"Baiklah ayo!" Ucap Clara semangat.

"Tapi, kita memang mau makan apa?" Tanya Calvin bingung.

"Oh ya.."

Clara pun berpikir sebentar dan terganggu oleh seseorang yang memanggilnya.

"Clara!!" Ucapnya riang sambil memeluk Clara.

Clara melihat siapa yang memeluknya.

"Oh! Hai Kate, tidak menyangka akan melihatmu disini"

"Suamiku rekan kerja mempelai prianya, kau?"

"Aku berteman dengan mempelai wanitanya" Jelas Clara.

"Bunda, Lucas mau es krim.. " Ucap seseorang dengan lucunya.

Siapa lagi kalau bukan Lucas.

"Hai Lucas ini kak Clara~" Ucap Clara lembut.

"Lucas tau kok! Lucas bukan pelupa" Balas Lucas polos.

JLEB!

Calvin yang melihatnya berusaha menahan tawa.

"Kau harusnya tahu Lucas bukan pelupa Clara~" Gurau Calvin.

"Kau pasti Calvin bukan?" Tanya Kate.

"Yap, itu aku" Balas Calvin sopan.

"Lucas sering bercerita tentangmu" Jelas Kate.

"Benarkah? Apa yang ia ceritakan tentangku?" Tanya Calvin semangat.

"Lucas bilang kau seperti...... bule" Jelas Kate puas.

Clara yang tidak kuat tertawa dengan puas mendengarnya.

Calvin yang kaget hanya memasang muka cemberut.

"Kenapa kau tidak bersama suamimu?" Tanya Clara.

"Suamiku mengobrol dengan beberapa temannya, padahal aku juga ingin mengobrol dengan temanku. Tapi, ia tidak peka denganku" Curhat Kate sedih.

"Bagaimana kalau kami menjaga Lucas?" Usul Calvin.

"Ide bagus, aku setuju dengan Calvin"

"Benarkah? Kalian benar-benar mau?" Tanya Kate tidak percaya.

"Yap. Kami mau, beristirahat lah Kate. Kau juga butuh refreshing" Jelas Clara.

Kate hanya mengangguk. Ia pun setengah duduk agar bisa memandang Lucas.

"Lucas, Lucas akan bersama dengan Kak Calvin dan Clara. Apa itu tidakk apa-apa?" Tanya Kate.

Lucas hanya menggangguk semangat mendengarnya.

"Baiklah, Lucas setuju. Kalau begitu, aku duluan. Terimakasih sudah mau menjaga Lucas"

"Tenang saja" Balas Calvin.

Lagipula Lucas bukan tipe yang aktif. Ia hanya anak yang suka melihat hal-hal baru.

»»————> 'Hope' <————««

Author note : Bonus foto Lucas~

( jangan tertipu muka lucunya )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( jangan tertipu muka lucunya )

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang