Chapter 14 : f i n a l l y ?

12 5 3
                                    

Inilah hari penentuan. Dimana Calista akan menjalani operasinya.

Calista sudah berada di ruang operasi 10 menit yang lalu.

Clara hanya bisa berjalan maju mundur di depan ruang tersebut. Ia sangat gugup.

Aaron dan Amethyst datang untuk menemani Clara sekaligus memberi dukungan.

"Bagaimana kalau operasi ini gagal?" Ucap Clara kepada dirinya sendiri.

Aaron dan Amethyst yang memandangi Clara sejak tadi, bingung harus apa.

"Kak"

"Ya?"

"Lakukan sesuatu"

"Baiklah" Ucap Aaron menyerah.

Aaron pun mendekati Clara yang gugup dan risau.

Clara yang terlalu banyak pikiran tidak menyadari Aaron yang datang.

Aaron yang bingung harus apa pun memutuskan untuk memeluknya.

Ya. Aaron memeluk Clara dari belakang. Tentu saja dari keinginannya sendiri.

"Semuanya akan baik-baik saja Cla, aku ada disini" Bisiknya pada Clara.

Clara entah bagaimana berhasil menjadi tenang. Ia terdiam di pelukan Aaron.

- 3 jam berlalu -

Dokter pun keluar dari ruangan tersebut. Mukanya tidak dapat dibaca sama sekali. Clara jadi khawatir.

"Dok, jadi bagaimana operasi Calista"

"Ia berjuang keras. Sangat"

Mendengar jawabannya, Calista gugup.

"Karena itulah Calista dapat melewati operasi ini dengan baik" Jelas dokter tersebut.

Clara sangat senang mendengar jawaban tersebut. Aaron dan Amethyst yang mendengarnya juga ikut senang.

"Apa saya boleh melihatnya sekarang?"

"Silahkan"

Clara pun masuk ditemani kakak beradik hamilton.

Saat melihat adiknya Clara pun langsung memeluknya. Pelukannya tidak begitu erat karena ia tau adiknya butuh istirahat.

"Hai, kak. Aku berhasil" Ucapnya hangat.

"Kakak tau, kau pasti bisa"

"Hai Amethyst!" Ucap Calista riang.

Aaron pun mendorong kursi roda Amethyst mendekat ke kasur Calista.

Mereka berdua pun bercakap-cakap banyak hal. Aaron dan Calista yang melihat itu hanya tersenyum.

Aaron pun keluar dari ruangan tersebut. Melihat itu, Clara pun izin ke Calista dan menyusulnya.

"Ada apa?" Tanya Clara.

"Itu" Ia menunjuk seorang laki-laki paruh baya.

"Ada apa dengan orang itu?"

"Ialah orang yang menyebabkan pesawat mengalami kecelakaan"

"Bukankah ia harusnya dipenjara?" Tanya Clara.

"Itu sudah 15 tahun lamanya Cla. Ia pasti sudah bebas" Jawab Aaron dingin.

Orang itu mendekat dan Clara kaget ia mengenali wajah tersebut.

Wajah yang menelantarkan ia dan adiknya.

"Permisi, apa kalian tau dimana ruangan anak bernama Calista?" Tanya orang itu.

Mendengar pertanyan tersebut. Aaron dan Clara menjadi waspada.

"Ya, kami tau. Apa yang anda perlukan dengan anak itu?" Tanya Aaron selidik.

"Aku ingin menjenguknya"

"Bagaimana kami bisa membiarkan orang yang tidak dikenal menjenguk anak itu?" Ucap Aaron tegas.

"Tunggu. Orang tidak dikenal?"

Orang itu tertawa kecil.

"Bagaimana aku, ayahnya sendiri orang yang tidak dikenal?"

Aaron terkejut dengan jawabannya. Bukan karena kenyataannya orang itu ayah dari Calista.

Ia kaget karena otomatis orang tersebut adalah ayah Clara.

Orang yang menyabotase pesawat yang dinaiki adiknya.

Orang yang menyebabkan adiknya melalui semua ini.

Adalah ayah dari orang yang ia cintai?

Betapa kehidupan adalah tempat yang lucu.

»»————> 'Hope' <————««

Author : sorry not sorry :> 

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang