Chapter 12 : T r u t h ?

14 5 1
                                    

Clara yang melihat jamnya sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Sebentar lagi suasana akan panas ia pun memutuskan menjemput adiknya.

Dari jauh, ia melihat adiknya bercanda tawa dengan dua orang yang tidak asing dengannya.

Ia pun berjalan lebih dekat agar ia bisa melihat lebih jelas.

Saat itulah matanya tidak berbohong. Mereka berdua memang tidak asing dengannya.

Tapi ia tidak memikirkan itu. Ia hanya ingin menjemput adiknya.

"Calista, sebaiknya kita kembali" Jelas Clara.

Aaron terkejut dengan kedatangan orang yang ia tidak sangka.

Amethyst entah bagaimana tidak terkejut. Seakan ia sudah mengira semua kejadian ini.

"Oh, hai kak! Aku membuat beberapa teman baru"

"Benarkah?"

"Hai, kak Clara" Ucap Amethyst.

"Hai Amethyst, lama tidak jumpa" Balas Clara.

"Tunggu. Kalian sudah saling kenal? Apa yang terjadi?" Tanya Calista bingung.

"Ceritanya panjang Calista, tanya saja kakakmu ia akan menjelaskannya" Jelas Amethyst.

"Kalau begitu, mari kita kembali dan aku akan menceritakannya padamu"

"Kami duluan Amethyst" Ucap Calista sambil melambaikan tangan.

"Dadah!" Ucap Amethyst riang.

Sosok Calista dan Clara lama-lama makin hilang dan tidak terlihat lagi.

"Kak? Kau masih kaget?"

"Bagaimana kau tidak kaget sama sekali?"

"Mata kakak minus ya? Jelas Calista memiliki parasnya kak Clara" Jelas Amethyst.

"Well, kelihatannya pikiran ku tidak sampai ke situ"

"Atau kata lainnya, kakak bodoh" Ucap Amethyst meledek.

"Terserah. Ayo kita kembali dan lupakan saja semua ini" Ucap Aaron sambil mendorong kursi roda Amethyst.

"Bila itu yang kakak mau, aku akan membuat kakak mengingatnya setiap saat"

"Untung kau adikku" Ucap Aaron mengejek.

"Setidaknya kakak sayang kepadaku"

»»----> 'Hope' <----««

"Oh, jadi begitu.. " Ucap Calista.

"Yap"

"Jadi kenapa kakak tidak menyatakan perasaan ke kak Aaron?"

"Wait- sejak kapan itu ada di cerita kakak"

"Ayolah, kakak. Dari cara kakak menceritakan sosok kak Aaron, Itu sudah menunjukkannya"

Clara hanya terdiam mendengar tersebut.

"Entahlah, Cal. Aku... Masih bingung dengan perasaanku sendiri"

"Bila kakak bingung, percayalah kakak pasti akan menemukan jawabnnya suatu saat" Ucap Calista positif.

"Kau betul, Cal. Aku beruntung memiliki adik sebijak kau" Ucap Clara sambil mengacak rambut adiknya.

"Aku juga sama beruntungnya seperti kakak"

Keheningan muncul diantara mereka berdua.

Tiba-tiba, Kate pun masuk ke ruang inap bersama dokter yang menangani Calista.

"Kelihatannya dokter harus bicara denganmu, Cal. Aku akan kembali ke rumah dan mengunjungimu lagi esok" Jelas Clara.

"Kau tau kak, kakak tidak perlu terlalu sering mengunjungiku. Kakak pasti lelah. Cukup datangi aku saat operasi ku saja"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapi kak. Cukup lakukan saja" Ucap Calista.

"Siap komandan" Ucap Clara sambil memasang hormat.

Clara pun keluar dari ruang inap nya dan berjalan menuju rumah mereka berdua.

Rumah dimana kenangan indah masih tersisa.

»»----> 'Hope' <----««

Author note : enjoy! :3

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang