Chapter 46 : w o r s t ?

6 3 1
                                    

Hari ke 3 sebelum pernikahan yang dirumorkan akan datang

"Saafa, ada apa? Kau kelihatan gelisah" Tanya Awan.

"Aku, hanya khawatir pada Clara" Balas Saafa.

"Dokter akan merawatnya, kau tidak perlu khawatir" Ucap Awan menenangkan.

"Bukan itu yang ku khawatirkan, ia sendirian dan tidak ada yang menemaninya"

"Kau tahu, kau tidak bisa selamanya menemaninya bukan?"

"Aku tahu.... Hanya saja ia tidak memiliki siapa-siapa"

"Bagaimana dengan keluarganya?"

Saafa terdiam.

"Apa kau lupa? Kita mendatangi rumah Clara karena adiknya yang meninggal"

"Ah, begitu. Maaf aku lupa"

"Tidak apa-apa. Selain adiknya, ibunya meninggal karena kecelakaan" Jelas Saafa.

"Pasti akan sangat berat untuk dirinya" Ucap Awan bersimpati.

"Seakan itu belum cukup. Ayahnya menelantarkan ia dan adiknya saat kecil. Clara lah yang membesarkan adiknya sendiri...."

"...Ayahnya kembali saat adiknya meninggal. Tapi, Clara menyuruhnya pergi dan jangan kembali lagi" Tambah Saafa.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Awan.

"Ia bercerita padaku, silly"

Awan hanya tertawa kecil.

Saafa yang sedari tadi berdiri di balkonnya. Mendekat, dan menyenderkan kepalanya ke bahu suaminya.

Awan yang melihatnya, menaruh tangannya diatas kepala Saafa dan mengusap lembut kepalanya.

Saafa hanya tersenyum hangat atas tindakan suaminya tersebut.

Sungguh beruntung ia bisa bersama dengannya.

»»————> 'Hope' <————««

"Bagaimana kabarmu?"

"Aku, makin baik tiap harinya" Jelas Clara.

"Lucas kangen denganmu"

"Benarkah?" Tanya Clara tertawa kecil.

Kate pun mengangguk.

"Bagaimana denganmu dan suamimu?" Tanya Clara.

"Ia menjadi makin sibuk tiap harinya" Ucap Kate sedih.

"Ia hanya menjadi ayah yang baik, kurasa?"

"Kadang, aku hanya berharap Bryan akan menghabiskan sehari saja untukku dan Lucas. Kau tahu, menghabiskan waktu sebagai keluarga"

"Kau akan mendapatkannya Kate, kau hanya perlu menunggu" Ucap Clara menenangkan.

"Kurasa"

"Kau sebaiknya kembali, Lucas bisa saja kangen denganmu" Gurau Clara.

Kate hanya tertawa kecil.

"Good night" Ucap Kate pamit.

"Too" Balas Clara.

Kate pun keluar dari ruangannya dan menutup pintu pelan-pelan.

Sejauh ini, Clara telah melakukan apapun yang diperintahkan dokternya.

Ia makan dengan teratur, tidur sesuai jam yang di perintahkan, tidak beraktifitas terlalu sering.

Ia juga minum obat yang diberikan dokternya dengan teratur.

Tapi, ia malah memburuk.

Dokternya sendiri pun bingung. Perawat yang merawat Clara sudah memberi tahu kalau Clara selalu melakukan yang dianjurkan.

Clara merasa ada sesuatu yang tadinya ada di dirinya hilang begitu saja.

Rasanya, tidak sama seperti dulu lagi.

Sesuatu yang sangat penting bagi Clara.

Tapi, ia tidak tahu apa ia bisa mengembalikannya lagi.

Bila tidak, semuanya akan terlambat untuk dirinya sendiri.

»»————> 'Hope' <————««

"Wow, ini berita yang akan menggemparkan satu negeri" Ucapnya.

"Well, kau bisa membuatnya seperti itu?"

"Kau bisa mempercayakan ini padaku"

"Bagus, aku harap kau tidak mengecewakan"

"Tenang saja. Aku tahu momen yang tepat untuk menyebarkannya"

"Itu, terserah padamu, yang penting aku ingin semua orang bisa tahu"

"Wah wah wah. Apa kau punya dendam dengan sosok ini?"

"Tidak. Aku hanya ingin membantu sosok yang lain"

"Kau sangat baik, andai ia tahu"

"Jangan sebut aku baik, aku masih jauh dari itu"

"Baiklah. Apa kau ingin mendapat kredit-"

"Tidak"

"Oke-oke"

"Akan lebih baik bila ia tahu aku tidak hidup"

»»————> 'Hope' <————««

Author note : semoga skz menang mcountdown hari ini 🙏💕

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang