Chapter 44 : h o s p i t a l ?

10 2 3
                                    

Clara masih terbaring lemas di kasurnya. Ia benar-benar merasa sakit dan tubuhnya terlalu lemas untuk bangkit.

Rasa sakit yang ia rasakan tidak terucapkan oleh kata-kata.

Ia tidak bisa apa-apa dan matanya pun berair menahan rasa sakit.

Seseorang.

Tolong.

Sebuah suara asing terdengar dari pintu Rumah Clara.

Clara mencoba mendengar lebih jelas suara apa itu.

Seseorang mencoba masuk.

Orang itu mendobrak pintu Clara dengan keras.

Bagus, ia sedang sakit dan seseorang mencoba masuk ke rumahnya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

BRAK!

Suara pintu yang berhasil didobrak terdengar.

Orang itu berhasil masuk.

Apa yang harus Clara lakukan!?!

Ia memutuskan untuk mengambil tindakan aman dengan mengunci pintu kamarnya.

Walau akan sulit dan menyakitkan. Ia harus melakukannya.

Setidaknya, hanya itu yang Clara bisa lakukan.

Clara bangkit perlahan-lahan dan mengunci pintu kamarnya dengan sekuat tenaga.

Ia tertunduk di belakang pintunya. Tidak punya kekuatan untuk bangkit ke kasurnya lagi.

Clara hanya bisa berharap orang itu akan menyerah dan pergi.

»»————> 'Hope' <————««

"Calvin~ Kau lebih suka yang cokelat atau red velvet?" Tanya Adystia.

"Apa saja boleh" Jawab Calvin dingin.

"Ayolah~ ini pernikahan kita berdua dan kue pernikahan kira juga harus dari keinginan kita berdua" Jelas Adystia cemberut.

"Aku bilang, apa saja boleh. Terserah padamu" Jawab Calvin meninggalkan Adystia.

Ia pun meninggalkan toko kue tersebut dan menunggu di mobil.

Ia membenci semua ini.

Mengapa semua hal seperti ini harus ada?

Kenapa?

Sudah beberapa hari Calvin tidak memberi kabar pada Clara.

Ia ingin sekali memberitahunya untuk tidak mempercayai apapun yang ada di berita konyol tersebut.

Tapi, ia tidak bisa.

Adystia mengambil hpnya dan tidak membiarkan dirinya berkomunikasi dengan siapapun.

5 hari lagi, ia akan menikah.

Apakah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang orang rasakan saat mereka menikah?

Sepertinya tidak.

Ia tidak menyukai Adystia sedikit pun.

Bila diperbolehkan, ia akan berharap tidak mengenal sosok dirinya.

Ia harap dunia bisa semudah itu.

"Halo? Dari bumi ke Calvin?" Ucap Adystia melambaikan tangannya.

Menyadari kedatangan Adystia Calvin pun agak kaget dan berkedip beberapa saat.

"Apa yang kau pikirkan Calvin?" Tanya Adystia polos

"Bukan apa-apa. Kau sudah selesai kan? Kita sebaiknya kembali" Tanya Calvin mengganti topik.

Sebagai jawaban, Adystia pun mengangguk.

Calvin pun menjalankan mobil dan kembali.

Kembali ke rumah yang tidak seindah dulu.

»»————> 'Hope' <————««

Clara mendengar sosok yang masuk ke rumahnya langsung naik ke lantai dua.

Lantai dimana kamar Clara berada.

Orang itu masih berlari dan Clara mendengar dirinya yang berhenti di depan kamarnya.

Jantung Clara berdebar sangat kencang.

Ia menelan ludah.

Apa yang orang itu akan lakukan bila ia menemukannya?

Ketukan terdengar di pintu Clara.

Tunggu.

Orang tidak biasanya mengetuk saat mereka menerobos masuk ke rumah seseorang.

Apa yang orang ini lakukan??

Keheningan muncul.

Tiba-tiba.....














BRAK!

Orang itu mendobrak pintu Clara dan Clara yang berada di belakang pintu pun sangat terkejut.

Tapi, Clara yang sangat sakit itu tidak dapat melihat siapa yang masuk.

Ia mengira seorang laki-laki akan masuk.

Ternyata rambut panjang dan wajah seorang perempuan.

Saafa?

»»————> 'Hope' <————««

Author note : stray kids world domination! 🔥

.・゜゜・t h x 💕

• Hope  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang