🌱 HAFIZ POV 🌱Setelah menunaikan sholat magrib dan membaca al-quran,tiba-tiba cacing dalam perutku mulai demo.Aku pun memutus untuk pergi ke restoran rumah sakit.
Aku duduk di dekat jendela kaca dan memanggil salah satu pelayan untuk memesan makanan.Setelah selesai memesan mataku tertuju pada gadis yang berada dari kejauhan,sepertinya dia tidak asing.
"Apa itu dia?ah,gak mungkin dunia ini luas,masa perempuan itu lagi."batinku.
Aku pun menghiraukan pemikiran itu,beralih ke Ayra dan Zahra pasti mereka belum makan malam.Akhirnya aku memutuskan untuk menelpon Ayra untuk mengajak mereka makan malam bersama.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam,ada apa mas Hafiz?"
Tiba-tiba mataku membulat ketika seseorang lewat dihadapanku dan mengabaikan Ayra dibalik gawaiku.
"Jadi itu benar dia?"batinku tak menyangka dugaanku ternyata benar sambil menengok ke belakang memastikan lagi.
"Halo..haloo..mas Hafiz..mas Hafiz apa terjadi sesuatu?"tanya Ayra khawatir Hafiz tidak menjawabnya.
"Astagfirullah,aku kan sedang menelpon Ayra."batinku panggilan Ayra membuyarkan lamunannya sambil menepuk keningnya.
"Hah,tidak aku baik-baik saja Ra.oh ,ya kamu dan zahra belum makan kan?"
"Iya belum mas"
"Kalian ke resto rumah sakit ya kita makan bersama,minta suster untuk menemani uminya Zahra."
"Tapi mas.."
"Jangan sampai kalian juga ikut sakit."ucapku dengan sedikit tegas agar Ayra tidak menolak.
"Baik mas,kami segera kesana."
Aku pun mengakhiri dengan salam.
Dan kembali memikiran perempuan tadi."Perasaan belakangan ini kenapa aku bisa mengenali seseorang dari belakang ya?gak mungkinkan kalau aku tiba-tiba punya kekuatan telepati?"batinku mulai kacau.
⚘ AYRA POV ⚘
"Jangan sampai kalian juga ikut sakit.",ucapan itu membuat pipiku terasa panas padahal aku sedang tidak demam.
"Astagfirullah."batinku beristigfar tidak boleh memikirkan seseorang yang belum jadi mahromku.
Aku pun mengajak Zahra untuk makan di restoran,tadinya dia menolak karena tidak ingin meninggalkan uminya sendiri tapi uminya menyuruhnya untuk makan.
"Tenang Zahra umi udah ada suster ko,ikutlah dengan kak Ayra kamu pasti belum makan kan?"ujar umi Zahra tak ingin anaknya melewatkan makan karena ia tau anaknya punya sakit asam lambung.
"Tapi umii..."
"Ingat sama asam lambungmu Zah."ujar uminya mengingatkan Zahra.
Akhirnya Zahra mau pergi ke restoran dan kami pun pamit pada uminya.
Saat kami jalan menuju restoran,aku bertemu Hafizah sedang bersama dokter yang menangani umi Zahra.
"Hafizah?"Dia pun menengok ke arahku terkejut.
"Kamu belum pulang?"tanyaku
"Ini baru mau pulang kak,hehe."
"Tadi dia ada urusan dengan saya."sahut dokter itu.
"Oh begitu dok.Zah,kayanya kamu pulang naik taxi online aja Zah ini sudah malam,aku khawatir kamu kenapa-kenapa dijalan."ujarku sangat khawatir denganya karena jarak rumah sakit dengan rumahnya satu jam.
"Tenang kakak cantik,aku biasa pulang malam ko"jelasnya tapi tetap saja aku khawatir padanya,aku sudah menganggap dia seperti adikku sendiri.
"Maaf ya kak Fizah,jadi ngerepotin kakak."sahut Zahra merasa tidak enak dengan Hafizah.
"Gak ngerepotin sama sekali ko sholehah."ucapnya mengelus kepala Zahra.
"Kalian mau kemana?"tanya Hafizah.
"Mau ke restoran Zah."
"Oh,yaudah kalau begitu aku pamit ya kak."ujarnya.Mereka pun berjalan ke arah parkiran dan kami berjalan ke arah restoran.
Dari kejauhan aku melihat punggung mas Hafiz sepertinya sedang menunggu kedatangan kami.Kami melangkah ke arahnya,tak lama mas Hafiz menengok ke belakang dan sedikit terkejut.Namun ia langsung tersenyum saat tahu bahwa itu kami.
"Maaf ya mas kelamaan."
"Gak apa-apa ko,silahkan duduk."
"Mbak"mas Hafiz langsung memanggil pelayan resto.
"Ya mas mau pesan apa lagi?"tanya pelayan resto itu.
"Silahkan pesan yang kalian inginkan."ujar mas Hafiz.
Aku dan Zahra telah memesan makanan.Sambil menunggu hidangan datang kami pun berbicang-bincang.
"Zahra hafalan kamu sudah sampai mana?"tanya mas Hafiz pada Zahra.
"Zahra baru hafal juz 30 kak."ucap Zahra malu.
"Alhamdulilah juz 30 sudah hafal,semangat ya Zah menghafalnya. In syaa allah sedikit demi sedikit hafalannya semakin banyak.Apalagi masih muda,jadi lebih mudah menghafalnya."jelasnya menyemangati Zahra.
"Aamiin,iya Zahra harus selalu semangat kak karena ingin memberi mahkota di syurga untuk alm.abi dan umi kak."
"Aamiin"ucap kami berdua mengaminkan harapan Zahra.
"Dan semoga kak Hafiz dan kak Ayra berjodoh"lanjut doa Zahra tanpa ku sadar sebelumnya.
"Aam..Zahra."ucapku terputus setelah menyadari doa yang diharapkan Zahra dan meliriknya.
"Ko gak di lanjutin aminnya kak ?"tanya Zahra pada kami.
Membuat suasana jadi canggung.Aku tak menyangka Zahra akan mengucapkan itu bahkan aku tak berani melihat ekspresi mas Hafiz saat ini.
"Permisi ini pesanannya."ucap pelayan yang menata pesanan kami di meja.
"Alhamdulilah,untung pelayannya sudah datang."batinku bersyukur atas kedatangan pelayan yang tepat waktu mencairkan suasana canggung ini.
Vote and Coment ya guys 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)
Spiritual⚠️AWAS BIKIN CANDU READERS⚠️ 📌 TERSEDIA E-BOOK di PLAYSTORE DAN PLAY BOOK (Eternity Publishing) 📌 Link pembelian di bio profil Hafiz Raffa Khairy seorang Hafidz qur'an.Bekerja di salah satu cabang perusahaan ayahnya di Bogor dan sedang mencari cin...