🌷 AUTHOR POV 🌷3 hari lalu hari dimana kecelakan yang tak pernah diduga akan terjadi,hari itu di TK al-ikhlas permainan jaring laba-laba rubuh membuat satu anak terluka parah,beberapa anak luka ringan dan sebagian trauma atas kejadian itu.
Beberapa orang tua tak terima dengan kejadian itu.Tanpa pikir panjang kepala sekolah pun mengadakan rapat dengan orang tua untuk menyelesaikan masalah itu.
Setelah kumpul semua,kepala sekolah membuka rapat,mengucapkan permohonan maaf atas kejadian yang tak diinginkan itu dan menjelaskan detail kejadian agar tidak ada yang salah sangka.
"Jadi bapak ibu semua ini adalah murni musibah,karena yang menaiki jaring itu melebihi kapasitas dan saya harap bapak ibu semua tidak bisa menyalahkan siapa pun,kami khususnya para guru selalu mengawasi anak-anak saat bermain tapi dengan izin allah sebaik-baiknya penjagaan kalau allah berkehendak kita tidak akan bisa mengelaknya."jelas kepala sekolah dengan bijak berharap semua orang tua satu frekuensi bahwa kejadian itu murni musibah.
Seorang ibu mengangkat tangan kanannya ingin menanyakan sesuatu.
"Maaf umi,kalau guru-guru memang mengawasi seharusnya mereka memberi tahu pada anak-anak kalau kapasitasnya terlalu banyak agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti saat itu.Akibatnya anak saya trauma jadi takut untuk ke sekolah.Dimana tanggung jawab sekolah?"ujarnya protes seakan-akan harus ada yang disalahkan.
"Assalamu'alaikum."ucap seseorang dari pintu,semua orang di dalam menoleh ke belakang memastikan siapa yang datang.
"Bu Fizah."ujar kepala sekolah kaget dengan kedatangan gurunya itu sebab dia melarang untuk hadir karena ia menyuruhnya masuk saat sudah benar-benar pulih.
Mata kepala sekolah langsung melirik ke arah Fina karena tau Fina teman terdekat Hafizah.Siapa lagi kalau bukan dia yang memberi tahu rapat hari ini.Fina langsung memberi ekspresi mohon maaf pada kepala sekolah.
Seseorang di pojok sana tersenyum tipis melihat kehadiran Hafizah.
Hafizah berjalan pelan menuju kursi yang kosong di depan sana.
Seketika dalam ruangan ramai karena kehadirannya,yang pastinya bertanya-tanya mengenai kepala yang terluka terbalut perban hanya terlihat dibagian kening karena tertutup hijabnya dan bibir masih terlihat pucat."Mohon maaf semua,mari kita lanjutkan kembali"ujar kepala sekolah.
Seseorang di pojok depan mengangkat tangannya.
"Maaf boleh saya menjawab pertanyaan ibu"ujar laki-laki tinggi berkemaja hitam garis dan celana hitam serasi dengan warna bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)
Spiritual⚠️AWAS BIKIN CANDU READERS⚠️ 📌 TERSEDIA E-BOOK di PLAYSTORE DAN PLAY BOOK (Eternity Publishing) 📌 Link pembelian di bio profil Hafiz Raffa Khairy seorang Hafidz qur'an.Bekerja di salah satu cabang perusahaan ayahnya di Bogor dan sedang mencari cin...