⚘ AYRA POV ⚘
Setelah menemani Zahra,akhirnya aku bisa merapihkan rumah dan kamarku lagi,waktunya aku merebahkan badan di sofa.
Saat mataku mulai terpejam,tiba-tiba terdengar suara memberi salam dari seseorang yang tidak asing dibalik pintu rumahku.Aku pun segera membuka mata dan berjalan ke arah pintu.
"Wa'alaikum salam"balasku dan membukakan pintu.Ternyata yang memiliki suara tidak asing itu Hafizah.
"Fizah,ada apa?"
"Kak laptop kakak lagi nganggur gak?"
"Iya lagi gak dipakai ko,ayo masuk Zah"
Dia pun melangkah masuk dan aku mempersilahkan dia duduk.
"Sebentar aku ambil dulu laptopnya."
"Baik ka."Aku mengambil laptop di kamarku.
"Ini Zah laptopnya."ujarku sambil mengulurkan laptop yang berada dalam tas laptopku.
"Aku boleh ngerjain disini gak ka,biar ada temannya,hehe"pintanya.
"Boleh Zah,gak usah sungkan kamu udah aku anggap seperti adik aku"jawabku sambil mengelus kepalanya yang terbalut kerudung bergo.
"Aku juga udah anggap kak Ayra seperti kakakku,sampai-sampai waktu istirahat kak Ayra jadi terganggu karena Fizah ada tugas minjam laptopnya ke kak Ayra plus dibantu juga lagi sama kakak."jelasnya panjang lebar merasa tidak enak pada ku.
"Aku gak ngerasa keganggu ko Zah,malah senang ada teman mengobrol dan dapat ilmu baru dari tugas-tugas kamu."jelasku bahwa sama sekali dia tidak menggangguku.
"Lope..lope deh buat kak cantikku ini."ucapnya mulai berlebihan.
⚘ HAFIZAH POV ⚘
Tak terasa sudah hari sabtu.Hari ini waktunya kuliah dari pagi sampai sore.
Aku terpaksa kuliah naik ojol karena motorku masuk bengkel.Alhamdulilah tugas kampus hari ini selesai,semenjak ada kak Ayra tugasku terbantu jadi tidak perlu jauh-jauh kerumah teman untuk meminjam laptop.
Uang tabunganku belum cukup juga untuk membeli laptop dan aku tidak mungkin meminta umi atau abi belikan.Untuk biaya kuliahku mereka dibantu kak Haris.
Dan gaji ku untuk mencicil motor ke bibi karena waktu itu bibi meminjamkan uang untuk membeli motor second.Kata bibi sayang kalau beli motor second di cicil,jadi bibi tercintaku meminjamkan uangnya.
Punya motor sangat meringankan ongkos ke tempat mengajar dan kuliah.
Waktu belum punya motor,gaji habis di ongkos.Aku sangat bersyukur allah selalu memudahkan jalanku.Asalkan kita yakin,usaha,dan doa.In syaa allah allah akan selalu kasih kemudahan disetiap kesulitan kita."Zah,ayo kumpulin tugasnya".ajak Laila membuyarkan lamunanku.
"Hah,iya.Emang udah ada dosen ya?"tanyaku tidak sadar dosen sudah masuk kelas.
"Lagian pagi-pagi udah ngelamun aja."sindir Azra tertawa kecil.
Aku hanya mengerucutkan bibirku dan melangkah mengikuti mereka mengumpulkan tugas.
Wanita berjilbab lebar berwarna marun mulai menjelaskan materi hari ini pada mahasiswinya dan prodi PGTK disini tidak ada laki-laki satu pun semuanya perempuan,entah di kampus lain ada atau tidak.Aku rasa juga sama karena jarang bahkan mana ada laki-laki yang mau menjadi seorang guru taman kanak-kanak.
Tak terasa satu jam lebih dosen mengisi materi ini,ia pun menunjuk mahasiswinya untuk menjelaskan inti materi mata kuliahnya "pendidikan tauhid pada anak usia dini" dan yang terpilih adalah Safira.Seketika wajahnya terlihat panik karena dia paling gugup kalau ditunjuk untuk menjelaskan sesuatu.
"Jadi intinya jika kita ingin mempunyai anak sholeh sholehah,maka dimulai dari pemilihan calon suami.Pilihlah calon suami yang bisa mendidik keluarga menuju jannah-Nya,jangan hanya sekedar cinta,tampan,atau pun kaya."jelas Safira yang akhirnya melewati masa kritisnya.
"Jazakillah Safira untuk penjelasannya."balas dosen itu dan mengakhiri dengan salam untuk menutup mata kuliahnya.
"Sumpah itu tadi aku yang jawab,rasanya mau copot jantung aku guys."tanya Safira setelah dosen keluar,ia sangat terkejut bahwa dia bisa menjawab
"Iya kamulah Fir,emang kamu pikir tadi kamu lipsing?kalau masalah jodoh mah siapapun langsung nyangkut di otak apalagi Azra"ledek Laila sambil menyenggol lengan Azra.
"Yee..biasanya yang kalem kaya Fizah lebih ahli dalam hal itu."ledek Azra dan menyenggol lenganku.
"Ko jadi nyamber kaya petir ya"ujarku.
"Gak yakin ah sama Fizah mah,kontak cowok aja gak ada di hpnya gimana mau dapat jodoh."sindri Laila sok tau.
Mereka berdua menertawaiku dan membuyarkan lamunan Safira ia jadi ikut tertawa mendengar perkataan Laila.
"Gak jamin ya kalau punya kontak cowok mudah dapat jodohnya,allah udah atur jodoh kita dengan cara yang berbeda.Di hp kamu memang banyak kontak cowok tapi pada akhirnya PHPin kamu semuakan?."ledekku padanya.
"Fizaaaah.."teriak Laila mencari lenganku untuk dicubit.
"Haha..benarkan kata aku, Fizah ahli dalam masalah ini mah."Azra menyahuti duduk di antara aku dan Laila.
"Fizah dilawan"timpal Safira.
Inilah keseruan kami empat serangkai wanita singlelilah dan kurang lengkap satu lagi mahmud Raina sedang cuti karena sedang hamil muda.
"Huuuust..udah ada dosen."sahut salah satu teman kelas kami mengingatkan,tidak sadar dosen mata kuliah selanjutnya datang.
Jarum jam terus berputar tak terasa kami mengikuti mata kuliah sampai jam terakhir.Karena kami pulang ashar,akhirnya kami memutuskan sholat dulu di masjid.
Laila dan Azra langsung pulang karena lagi berhalangan,jadi hanya aku dan Safira yang ke masjid dan saat mau pulang tiba-tiba hujan turun.Safira memilih tetap pulang, dia takut pulang kemalaman kalau menunggu sampai reda karena jarak ke rumahnya kurang lebih satu jam.
Sedihnya tidak bisa bareng dengan dia karena kami tidak searah,walau ada Laila dan Azra pun tetap saja kami tak searah.Sejujurnya aku sedikit takut pulang naik ojol sore plus hujan seperti ini,tapi gimana lagi efek motor dibengkel jadi hari naik ojol.
Tiba-tiba terdengar suara memanggil namaku dari arah belakang.
"Hafizah"panggil seseorang suaranya asing bagi telingaku.
Aku pun menengok ke arah belakang untuk memastikan siapa yang memanggil.
"Om.."
Vote and Coment ya guys 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Surga (TERSEDIA E-BOOK)
Spiritual⚠️AWAS BIKIN CANDU READERS⚠️ 📌 TERSEDIA E-BOOK di PLAYSTORE DAN PLAY BOOK (Eternity Publishing) 📌 Link pembelian di bio profil Hafiz Raffa Khairy seorang Hafidz qur'an.Bekerja di salah satu cabang perusahaan ayahnya di Bogor dan sedang mencari cin...